MENJELANG 100 HARI PEMERINTAHAN PRABOWO: MENYINGKAP FAJAR YANG LAMA DINANTI

Oleh: Radhar Tribaskoro
Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia

Pemerintahan Prabowo telah memasuki fase awal, dan meskipun masih terlalu dini untuk memberikan penilaian definitif, sejumlah langkah yang diambil dalam beberapa puluh hari pertama memberikan sinyal positif yang menggembirakan. Setelah bertahun-tahun berada dalam ketidakpastian, beberapa langkah kebijakan yang progresif telah menumbuhkan optimisme di kalangan masyarakat. Namun, tantangan ke depan adalah memastikan bahwa momentum awal ini mampu bertahan dan membawa perubahan yang nyata serta berkelanjutan.

Beberapa sinyal positif itu ditunjukkan oleh beberapa momen berikut ini:

Diskusi di Grand Sahid: Menghidupkan Harapan Baru

Salah satu momen penting yang layak dicatat adalah diskusi di Grand Sahid Hotel pada 7 Januari 2025. Diskusi ini diselenggarakan oleh Sabang Merauke Institute yang dipimpin oleh Syahganda Nainggolan dan KSPSI yang dipimpin oleh M. Jumhur Hidayat, dua organisasi yang selama ini dikenal sebagai oposisi keras terhadap pemerintah sebelumnya. Kehadiran Ketua Harian Gerindra Dasco Ahmad, Wakil Ketua DPR Cucun M.Syamsurijal, serta sejumlah Ketua Komisi DPR menunjukkan bahwa pemerintah membuka diri terhadap masukan dan dialog kritis. Hal ini menjadi sinyal bahwa pemerintahan Prabowo menyadari bahwa stabilitas politik berakar pada keterbukaan terhadap aspirasi masyarakat. Selama ini Ketua Harian Gerindra telah membuktikan diri sebagai penyerap aspirasi rakyat yang efektif. Ia menghubungi dan menemui siapa saja, bahkan kubu oposisi yang paling kritis.

Diskusi itu memaparkan rancangan pembangunan Indonesia 2025, diantaranya membahas isu-isu strategis seperti keadilan sosial dan reformasi kelembagaan, yang menjadi sorotan utama dalam program pemerintahan Prabowo. Dengan adanya keterlibatan elemen-elemen oposisi, ini menandakan komitmen pemerintah untuk membangun kolaborasi demi kepentingan bangsa.

Pembatalan Presidential Threshold: Era Baru Demokrasi

Hal kedua yang perlu dicatat adalah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membatalkan presidential threshold merupakan langkah besar menuju demokrasi yang lebih inklusif. Meskipun keputusan ini bukan berasal dari eksekutif, sikap pemerintah yang tidak mengajukan penolakan terhadap putusan ini mencerminkan kesiapannya memasuki era politik yang lebih terbuka. Dengan pembatalan presidential threshold, peluang munculnya calon presiden yang lebih beragam semakin besar, memberikan kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin terbaik tanpa terkendala aturan yang membatasi.

Langkah ini memiliki dampak strategis jangka panjang bagi demokrasi Indonesia. Dengan membuka ruang politik, Prabowo menunjukkan komitmennya pada kompetisi politik yang sehat dan demokratis. Namun, keberlanjutan dari langkah ini membutuhkan pengawalan ketat agar reformasi politik tidak hanya menjadi wacana, melainkan terimplementasi secara konkret.

Keadilan Sosial dan Ekonomi: Langkah Nyata dalam Reformasi

Program pemerintahan Prabowo untuk meningkatkan keadilan sosial melalui pengelolaan kebun sawit kecil, seperti diuraikan Wakil Ketua DPR Dasco Ahmad, menjadi sorotan utama. Akuisisi kebun-kebun kecil yang tidak terdaftar di tanah negara untuk dikonsolidasikan oleh koperasi adalah langkah nyata dalam memberdayakan ekonomi rakyat kecil. Kebijakan ini tidak hanya mendorong keadilan sosial tetapi juga memberikan fondasi ekonomi yang lebih kuat bagi masyarakat di daerah.

Komitmen ini semakin diperkuat dengan alokasi tambahan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengahr (Kemenkop). Dengan dana ini, koperasi diharapkan dapat bertransformasi dari sekadar pelaku usaha kecil menjadi pemain utama dalam industri besar. Jika kebijakan ini diimplementasikan dengan baik, Indonesia berpeluang menciptakan sistem ekonomi yang lebih inklusif, di mana masyarakat dapat mengambil bagian aktif dalam pembangunan ekonomi.

Efisiensi Anggaran dan Evaluasi Proyek Strategis Nasional

Prof.Dr.Dasco Ahmad juga menyampaikan salah satu capaian awal yang signifikan dalam penghematan anggaran di berbagai sektor. Efisiensi pengadaan alat tulis kantor (ATK) yang menghemat Rp40 trilyun, yaitu dari 44,4 triliun berhasil ditekan menjadi 4,4 trilyun saja, dan pengurangan biaya haji hingga Rp4 juta per jemaah menunjukkan komitmen pemerintah untuk menggunakan anggaran negara secara lebih bijaksana. Kebijakan ini mencerminkan perhatian terhadap pengelolaan keuangan negara yang lebih transparan dan akuntabel.

Evaluasi terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) juga menjadi langkah penting. Banyak proyek sebelumnya, seperti di PIK2 dan Rempang, dianggap merugikan rakyat. Dengan melakukan evaluasi menyeluruh, pemerintahan Prabowo menunjukkan keberpihakannya pada kepentingan rakyat, bukan sekadar mengejar target pembangunan.

Pembongkaran Kasus Korupsi Judol di Kementerian Komdigi

Salah satu langkah besar dalam penegakan hukum di bawah pemerintahan Prabowo adalah pembongkaran kasus korupsi “judol” di Kementerian Komdigi. Kasus ini melibatkan alokasi dana yang disalahgunakan untuk kepentingan pribadi, merugikan negara hingga triliunan rupiah. Tindakan tegas ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak akan mentolerir korupsi di lembaga mana pun, bahkan pada sektor strategis seperti telekomunikasi.

Langkah ini memberikan pesan kuat bahwa pemerintahan Prabowo serius dalam memerangi korupsi, yang selama ini menjadi salah satu sumber utama ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Dengan mengusut kasus ini hingga tuntas, pemerintah dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga negara.

Reformasi TNI: Menguatnya Meritokrasi

Mutasi besar-besaran terhadap 300 jenderal TNI menjadi langkah signifikan lain yang diambil pemerintahan Prabowo. Langkah ini menunjukkan berakhirnya subjektivisme politik yang sebelumnya dikenal dengan istilah “Gang Solo,” di mana promosi perwira lebih didasarkan pada kedekatan politik daripada prestasi. Dengan kembalinya mekanisme meritokrasi, TNI diharapkan menjadi lebih profesional dan independen.

Kembalinya Mayjen Kunto Arief Wibowo, seorang perwira dengan integritas tinggi yang sebelumnya disingkirkan oleh pemerintahan Jokowi, menjadi simbol utama dari reformasi ini. Dengan langkah ini, pemerintahan Prabowo tidak hanya memperkuat institusi pertahanan, tetapi juga menunjukkan komitmennya untuk menghormati prinsip-prinsip profesionalisme dalam militer.

Penegakan Moral dan Penguatan Integritas Pemerintahan

Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah sikap pemerintah terhadap penegakan moral. Kasus ucapan kasar Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden, kepada penjaja teh menjadi contoh nyata. Respons tegas pemerintah terhadap tindakan semacam ini menunjukkan bahwa pemerintahan Prabowo tidak mentolerir pelanggaran moral, bahkan dari lingkaran terdekatnya. Selain itu, penolakan Presiden terhadap penggunaan intelijen negara untuk memata-matai partai politik mencerminkan komitmennya terhadap etika politik yang bersih dan demokratis.

Langkah-langkah ini, meskipun terlihat sederhana, memiliki dampak besar dalam membangun kepercayaan publik. Pemerintahan yang menegakkan moralitas dan integritas akan lebih mudah mendapatkan legitimasi dari rakyat.

Tantangan dan Harapan

Meski ada banyak sinyal positif, masih terlalu dini untuk menyimpulkan keberhasilan pemerintahan Prabowo secara menyeluruh. Beberapa tantangan utama yang perlu dihadapi adalah:

1. Keberlanjutan Kebijakan: Apakah program-program yang telah dicanangkan dapat dilaksanakan secara konsisten hingga akhir masa pemerintahan?
2. Dukungan Politik: Sejauh mana pemerintah mampu menjaga stabilitas politik dan merangkul semua pihak dalam proses pembangunan?
3. Pengawasan Implementasi: Apakah kebijakan seperti pengelolaan koperasi dan evaluasi PSN benar-benar memberi dampak positif bagi masyarakat?

Namun, jika momentum awal ini dapat dipertahankan, pemerintahan Prabowo memiliki potensi besar untuk memulihkan kepercayaan rakyat. Keberanian untuk mengambil langkah-langkah progresif, keterbukaan terhadap kritik, dan fokus pada keadilan sosial adalah modal penting untuk membawa Indonesia menuju era yang lebih baik.

Kesimpulan

Menjelang 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, kita melihat fajar baru yang membawa harapan bagi bangsa. Langkah-langkah awal yang diambil menunjukkan komitmen terhadap reformasi, keadilan sosial, efisiensi anggaran, dan integritas moral. Namun, perjalanan masih panjang. Keberhasilan pemerintah dalam memulihkan kepercayaan rakyat akan sangat tergantung pada kemampuan untuk mewujudkan visi besar ini dalam tindakan nyata yang berkelanjutan. Fajar telah tiba, tetapi tugas besar masih menanti di depan.===