Evaluasi 5 hari Program Makanan Bergizi Gratis di Sekolah

oleh : Febby Lintang
Pendidik

Makanan Bergizi tentu sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak. Makanan yang mengandung kecukupan akan karbohidrat, protein, vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak, ketercukupan Gizi menjadi faktor penting dalam tumbuh kembang anak, baik fisik maupun juga perkembangan kecerdasan intelektualnya (Otak).

Anak anak adalah masa depan bangsa ini sebagai generasi penerus sudah barang tentu harus dilindungi hak-hak anak termasuk hal tumbuh kembang anak.

Negara telah berinisiatif melakukan kewajibannya dalam upaya perbaikan tumbuh kembang anak agar menjadi generasi yang mumpuni, salah satunya memberikan makan bagi anak usia sekolah. Dalam hal ini patut kita apresiasi dengan sangat baik program ini namun demikian ada masih banyak faktor kekurangan yang harus menjadi bahan evaluasi bersama agar apa yang diperjuangkan dapat sampai kepada mereka yang betul membutuhkan.

Dalam kurun waktu 5 hari berjalan kemarin ada banyak masalah yang harus segera mendapatkan perhatian, diantaranya:

1. Pemberian makanan bergizi di sekolah-sekolah sebaiknya melibatkan Komite Sekolah, karena komite sekolah biasanya yang terdiri dari korlas dan perwakilan orang tua akan lebih paham selera anaknya.

2. Pembagian Makanan Bergizi ada baiknya dilakukan di sekolah-sekolah yang memang banyak siswa dari kelompok masyarakat miskin, agar target sasaran lebih jelas. Pertimbangannya adalah jika dari kelompok siswa dengan kondisi ekonomi menengah ke atas banyak anak-anak yang terbiasa makan enak dan menjadi picky eater, juga orangtua masih cukup mampu untuk memberikan makanan bergizi bagi anaknya.

3. Kerjasama dengan pihak kantin sekolah agar tidak merugikan para pedagang kecil di sekolah, misal ibu kantin yang mengerjakan makan siangnya.

4. Perhatikan juga untik anak-anak yang kadang memiliki alergi terhadap protein atau makanan tertentu agar tidak menjadi bumerang.

5. Beri keleluasaan Sekolah untuk bekerjasama dengan Vendor di sekitar sekolah lebih baik Usaka Micro Kecil seperti katering rumahan yang mungkin bisa dari orangtua siswa yang ada di sekolah.

6. Proses makan bersama kalau bisa jangan di dalam kelas karena membuat kelas berantakan dan bau makanan apalagi jika ada yang tumpah, sediakan ruangan untuk makan bersama jika tidak ada aula bisa di lapangan dengan menggelar karpet/terpal.

Dari hasil pengamatan selama program ini berjalan yang harus diperhatikan adalah anak-anak usia SD terutama kelas 1 dan 2 yang masih dalam masa peralihan dari Balita.

Untuk anak usia remaja sudah agak lebih mudah dan menikmati tidak memilih makanan dan mereka bisa saving uang saku.

Semoga Program Makan Bergizi Gratis bisa menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia, bukan hanya sekedar project pemenuhan janji kampanye yang dikerjakan asal-asalan dan dikerjakan sebagai project bancakan bagi bagi keuntungan.

Untuk Anak Indonesia Maju Sejahtera dan Merdeka