Hizbullah Indonesia:
ERA TRANSISI JOKOWI (13): Kisah Para Drakula Indonesia: Wiwik dan Wowok Setali-Tiga Uang… dengan Misi Oligarki dan Asing!
Sri-Bintang Pamungkas
Setelah absen beberapa bulan terakhir ini, Kamis minggu lalu Gerakan Kamisan beserta Keluarga Korban berunjuk rasa lagi di depan Istana Merdeka. Mereka menuduh Prabowo Subianto bertanggungjawab atas penghilangan nyawa dan penculikan terhadap beberapa puluh Aktivis pada 1997/98.
Wowok mengakui soal penculikan itu, tapi bungkam terhadap penghilangan nyawa. Diduga, Wowok pun terlibat dalam penembakan terhadap empat Mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998. Komnas HAM dan Menteri-menteri HAM sejauh ini tidak mau menyelesaikan berbagai Pelanggaran HAM itu.
Prabowo Subianto bertugas di Kopassanda pada sekitar tahun 1975 sampai 1986. Dari cerita Sintong Panjaitan, didapat kesimpulan bahwa Wowok sudah menderita gejala instabilitas terkait dengan kejiwaannya. Sewaktu bertugas di Timor Timur dalam operasi Seroja (1975 sampai1999), Dunia internasional juga mencatat adanya pembantaian di Timor-Timur, antara lain, di Kraras (1983) serta Santa Cruz (1991), di mana Wowok terlibat.
Konon Wowok tertembak pula sewaktu bertugas di Timor Timur. Tetapi seorang Jenderal Kopassus membantahnya: “Wowok nggak pernah turun perang”, katanya. “Siapa pun atasannya akan dicopot Soeharto, kalau sampai dia tertembak!”.
Sewaktu bertemu saya di Penjara Cipinang, Xanana Guzmao cuma senyum-senyum saja mendengar cerita Wowok tertembak.
Menurut Laporan, Wowok dan anak buahnya sempat mengepung rumah Presiden Habibie dan Istana Merdeka. Tapi Panglima ABRI Wiranto diperintahkan untuk menarik pasukan Wowok. Wowok dipecat dari TNI akibat dari berbagai pelanggarannya. Dia sempat mengadu kepada Soeharto… tapi malah diusirnya.
Berbagai kejadian tersebut membikin Wowok tambah tertekan jiwanya, dan semakin parah pula sakit jiwanya.
Lain lagi dengan sakit jiwa Joko Widodo yang konon nama aslinya Oey Hong Liong. Si Wiwik ini sudah sakit jiwa sejak lahir, karena prosesnya tidak sahih dan salah asuhan.
Dalam keadaan limbung akibat “gagal nyapres” beberapa kali, Wowok bertemu Wiwik pada 2019. Mereka menjadi bersahabat karib. Bahkan kemudian, Wiwik mengangkat Wowok dari situasi yang terobek-robek menjadi Presiden… menggantikan Wiwik.
Alkisah Wiwik sudah menjadi Drakula Indonesia, yang berhasil merusak NKRI selama lebih sepuluh tahun. Wowok pun akhirnya “digigitnya” menjadi Drakula, agar bersama-sama bisa menjalankan misinya melanjutkan berbagai kerusakan untuk mendominasi Indonesia.
Balatentara Wiwik yang selama ini dikenal sebagai Konglomerat Hitam keturunan Cina membantu segala-galanya demi menguasai semua kekuatan kelembagaan tinggi negara yang ada, termasuk TNI dan Polri. Wowok pun dibantu membentuk Kabinetnya yang sebagian besar adalah dari kelompok the Walking Dead.
Omong-omong besar Wowok untuk mencapai Indonesia Emas dengan pertumbuhan ekonomi tinggi bersama negara-negara Super Powers dengan berbagai program mimpi-mimpinya adalah hasil bisikan Wiwik juga. Itu semua pada hakekatnya hanya sekedar harapan-harapan kosong.
Wowok dan Wiwik adalah Drakula-drakula setali-tiga uang. Yang satu merupakan bayang-bayang yang lain… Misi sesungguhnya dari mereka adalah menguasai NKRI oleh para Oligarki untuk diserahkan kepada Kekuatan Asing.
Indonesia akan kembali menjadi Jajahan Asing. Pribumi Indonesia akan digusur dari Tanah Airnya digantikan oleh Bangsa Asing. Kekayaan Alamnya akan dirampok untuk Kemakmuran Asing. Kekuatan Islam Indonesia akan dilemahkan dan dihancurkan seperti terjadi di bagian-bagian dunia lain.
Pribumi Indonesia harus bangkit, bergerak dan melawan. Peti Mati para Drakula harus dibuka dan dirusak agar mereka hangus terbakar. Kita harus kembali kepada Pancasila dan UUD 1945. Kita bentuk segera Pemerintahan Baru dengan Kabinet Baru… yang bersih, merdeka dan berdaulat… sebelum semuanya terlambat! Waktunya sudah sangat sempit!
Jakarta, 12 Januari 2025
@SBP