Ketua DPD RI Usul MBG Pakai Dana Zakat, Prof Dr Suteki: Tunaikan Janji Prabowo Gibran Jangan Recoki Umat Islam dan Lainnya
JAKARTASATU.COM— Makan Bergizi Gratis yang menjadi program andalan Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, perdana diluncurkan pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi di Indonesia. Program ini bertujuan mencukupi gizi anak-anak di Indonesia.
Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mendorong pendanaan yang melibatkan masyarakat dalam melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG). Ia mengusulkan pendanaan menggunakan zakat untuk membiayai makan bergizi gratis.
“Negara sudah menaikkan pajak tidak bisa program negara dibebankan kepada masyarakat, khususnya muslimin. Zakat bukan soal derma tetapi itu rukun Islam. Dan hanya bisa diwajibkan kalau negeri ini menganut hukum Islam dalam pemerintahannya,” kata Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.Prof, Dr. Pierre Suteki kepada wartawan, Selasa 14/1/2025.
“MBG adalah janji politik Prabowo – Gibran setelah dilantik menjadi Presiden dan wapres, maka janji mesti ditunaikan dengan anggaran negara tanpa merecoki umat Islam atau masyarakat lainnya,” tambahnya.
Prof Dr Suteki menilai para koruptor dibiarkan melenggang dengan hukuman yang tidak setimpal sedang masyarakat ditekan untuk turut membiayai/menanggung beban negara, misalnya dalam hal ini MBG. Ini tidak fair.
“Jika diperkirakan tidak mampu jangan dipaksakan utk terus jalankan program MBG. Kibarkan bendera putih, itu lebih baik dan satria,” tandas Prof Suteki.
Diketahui, Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin mengusulkan pendanaan Makan Bergizi Gratis menggunakan dana zakat. Menurutnya partisipasi masyarakat terhadap program tersebut.
“Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo Mas Gibran, ini betul-betul ingin, ya, ingin program makan bergizi gratis ini maksimal. Hanya saja kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak, tentu tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis,” kata Sultan kepada wartawan di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Sultan menilai keterlibatan masyarakat dalam program ini perlu dimanfaatkan. Dia mencontohkan dana zakat yang turut dilibatkan dalam pembiayaan makan gratis.
“Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah kenapa nggak ini justru kita manfaatkan juga,” ujar Sultan.
Ketua DPD RI Sultan B Najamuddin ini mencontohkan stimulus keterlibatan masyarakat dalam program makan bergizi gratis.
“Contoh, bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat di program makan bergizi gratis ini. Di antaranya adalah saya kemarin juga berpikir kenapa nggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana, itu salah satu contoh,” tutur dia.
Dengan begitu, kata Sultan, pemerintah tidak sekadar menggunakan APBN. Dia juga menyinggung dukungan dana dari pemerintah Jepang yang menyatakan hendak mendukung program tersebut.
“Sehingga pemerintah tidak bekerja sendiri dengan anggaran yang ada. Saya pun sudah menyampaikan dengan beberapa duta besar, saya sampaikan tolong dong kami punya negara ini, negara kami punya program andalan yang namanya makan bergizi gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi,” terang Sultan.
“Nah ternyata kemarin juga kita senang Jepang sudah mulai ikut support kita. Saya mau mengatakan bahwa program makan bergizi gratis ini, kalau pun memang ini program andalan dari eksekutif atau pemerintah, tapi kami berharap dari parlemen melakukan semua fungsi yang ada, memastikan agar program ini juga betul-betul berjalan dengan maksimal,” urainya. (Yoss)