Di HUT InDemo Ke 25 dan Memperingati Malari Ke 51, Hariman Siregar: Demokrasi Yang Kami Mau

JAKARTASATU.COM Indonesian Democracy Monitoring (InDemo) gelar perayaan  hari ulang tahun ke 25 tahun. Acara ini sekaligus memperingati  51 Tahun Peristiwa 15 Januari 1974 yang dikenal Malari. Acara ini dihadiri lintas aktivis pergerakan, lintas generasi, dilaksanakan di Hotel Green Forest Bogor, Rabu 15/1/2025.

Acara Ulang Tahu InDemo yang ke 25 tahun ini pelaksanaannya melibatkan kader-kader muda InDemo kalangan mahasiswa bernama SKUAD (Sekolah Kaderisasi Untuk Aktivis Demonrasi).

Selama ini kata Hariman, InDemo mengusung tema Revolusi Yang Kita Mau. Sekarang ini temanya “Demokrasi Yang Kita Mau”.

” Dari dulu kita ngomongnya revolusi yang kita mau, sekarang demokrasi yang kita mau,” kata Hariman Siregar.

“Untuk itu saya bikin acara ini, minta di luar kota aja. Supaya jangan dateng hanya orang-orangnya aja yang tampil mau cari perhatian,” imbuhnya.

Hariman Siregar mengungkapkan rasa senangnya banyak yang mau hadir di acara Ulang Tahun InDemo.

“Tiba di acara ternyata banyak yang hadir, padahal di luar kota, saya seneng,” ungkap tokoh mercusuar itu.

Hariman Siregar sampaikan terimakasih kepada seluruh yang hadir di Ulang Tahun InDemo.

“Terima kasih teman-teman sekalian, ” ucapan Hariman disambut tepuk tangan hadirin.

Hariman Siregar menyatakan tidak percaya demokrasi di Indonesia bisa berjalan.

” Saya diinterview Kompas 2011, saya bilang ngga percaya sama demokrasi di Indonesia bisa berjalan. Tetapi tetap saya tidak mau menyerah, mau bicara terus.” ungkapnya.

Hariman Siregar menyatakan sebenarnya ingin ada demokrasi di Indonesia. Terutama pergantian presiden waktu itu bisa berubah keadaan Indonesia.

Hariman menilai pada awalnya menganggap Jokowi tidak ada masalah. Namun seiring waktu berjalan demokrasi di Indonesia tidak ada perubahan.

Hariman menilai Jokowi paling kasar menabrak semua aturan, undang-undang.

“Saya pikir ada perubahan, ada demokrasi. Jokowi ini jahat semua dia ditabrak, semua dilangkahi. Sampai hari ini ngapain masih cawe-cawe,” jelas Hariman. (Yoss)