Kabar Duka Tokoh Mega Bintang Mudrick Sangidu Wafat

JAKARTASATU.COM– Kabar duka Mudrick Setiawan Malkan Sangidu telah wafat, di Di RS. Indriati Solo Baru pukul 14.08, Ahad, 19 Januari 2025 pada Ahad, 19/1/2025.

Mudrick Sangidu menghembuskan nafas di usia ke 81. Kabar duka diterima redaksi Jaksrtasatu,

INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJIUN

Turut berduka cita atas wafatnya Bapak Mudrick Sangidu hari ini 19 Januari 2025 sktr jam 14.00 di Solo.
Semoga almarhum husnul khotimah.
Selamat jalan pejuang kebenaran untuk kemajuan Negari.

Nama Mudrick Sangidu memang tak asing di dunia politik Indonesia. Mudrick Sangidu rajin melontarkan kritikan terhadap pemerintahan di era Presiden RI ke 7 Joko Widodo. Tak hanya kritikan, Mudrick melakukan aksi-aksi protes kebijakan pemerintahan Jokowi.

Diketahui, Mudrick sempat menjabat sebagai Ketua DPC Surakarta PPP di medio tahun 1997 lalu. Mudrick merupakan salah satu inisiator gerakan ‘Mega-Bintang’ di Solo pada medio 1997. Gerakan Mega-Bintang kala itu hadir sebagai kolaborasi nonformal antara simpatisan PDI pro-Megawati dan PPP yang saat itu masih bersimbol bintang, untuk melawan hegemoni Soeharto dan Golkar jelang Pemilu 1997.

Penanggung jawab aksi bertajuk people power Mudrick Setiawan Malkan Sangidu menegaskan aksi yang akan digelar di Bundaran Gladag, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (7/7/2023) merupakan aksi damai.

“Itu aksi damai, cuma kadang-kadang ada kata-kata people power yang tak paham kan jadi medeni [red: menakutkan] gitu. People power itu kan kekuatan rakyat. Saya enggak apa-apa, orang aksi damai, persyaratan ke polisi juga sudah semua itu,” kata Mudrick , Rabu (5/7/2023).

Mudrick menjelaskan aksi people power ditunjukkan bagi semua rakyat, bukan segmen tertentu saja. Ia mengatakan aksi ini digelar dengan tujuan mendorong pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang makin merajalela saat ini.

Ia juga menyoroti ketidakadilan dan aspirasi di Gedung Parlemen makin tak menunjukkan representasi terhadap rakyat.

“Dan menurunkan rezim ini, karena sumber malapetaka. Kenapa saya begini bersama teman-teman? Karena saluran menyampaikan aspirasi ke pada dewan enggak ada, diam. Negara jadi apa itu?” kata dia.

Mudrick juga menyinggung kiprahnya sebagai salah satu inisiator terbentuknya gerakan ‘Mega-Bintang’ di Solo di medio tahun 1997 lalu. Gerakan Mega-Bintang kala itu hadir sebagai kolaborasi nonformal antara simpatisan PDI pro-Megawati dan PPP yang saat itu masih bersimbol bintang, untuk melawan hegemoni Soeharto dan Golkar jelang Pemilu 1997.

Mudrick mengatakan kesamaan antara gerakan Mega-Bintang dan people power saat ini sama-sama melawan ketidakadilan. Ia mengklaim ketika membentuk gerakan Mega-Bintang kala itu tak memiliki kepentingan kecuali melawan ketidakadilan rezim Orde Baru kala itu.

“Sebagai seorang Islam wajib membela orang dizalimi, perlakuan tak adil itu. Karena yang jadi korban ketidakadilan itu orang miskin toh,” kata dia.

Mudrick juga bicara soal adanya penolakan aksi people power dari elemen masyarakat di Solo. Ia tak mempersoalkan bila ada kalangan yang menolak aksi tersebut karena wajar dalam iklim demokrasi.

“Ya ya ya tak masalah. Kita hormati pendapatnya orang lain. Ada setuju dan tidak. Pokoknya kita tak akan menyerah. jalan terus,” kata dia. (Yoss)