APA HIKMAH DARI MUSIBAH
Oleh : Girarda
Pemerhati sosial
Awal tahun ini terjadi kebakaran hebat di Los Angeles, menghanguskan ribuan rumah super mewah beserta isinya. Ada beberapa teman yang komentar, itu kan jauh disana ngapain kita ikut ribut. Eh disana itu manusia dengan propertinya, kita disini juga manusia. Siapa yang jamin kejadian semacam itu tidak terjadi di sini. Bukankah lebih baik kalau diambil hikmahnya.
Api yang terkendali bermanfaat buat kehidupan kita, namun api yang tidak terkendali menjadi bencana, musibah buat kehidupan. Sebagai contoh kejadian kebakaran di Los Angeles yang bermula kebakaran hutan kemudian merembet ke pemukiman super mewah, menghanguskan ribuan rumah, tanpa dapat dikendalikan. Amerika Serikat sebagai negara adidaya seolah takluk tak berdaya.
Dua hari sebelum kebakaran ada acara Golden Globe Award yang dihadiri artis dan selebriti ternama. Pembawa acara antara lain bercanda bahwa di Holywood, Los Angeles, sebagai kota tak ber tuhan tidak kaget bila ada polling tuhan mendapatkan nol sebagai pilihan favoritnya, yang kemudian disambut dengan gelak tawa semua peserta. Tidak sadar dengan ungkapan itu menyatakan bahwa dia bertuhan kepada kebebasan pikiran. Bisa juga bertuhan kepada ketenaran, kecantikan, kemewahan, kekuasaan, kebebasan menjalankan nafsu syahwat. Bertuhan dalam artian rela dikuasai oleh sesuatu dan berupaya untuk mencapainya dengan sekuat tenaga dan waktu. Dalam kebakaran Los Angeles ketenaran, kepiawaian mempengaruhi dunia dengan film, kemewahan luar biasa, seolah tak berarti. Ada langit di atas langit. Ada pencipta api. Ada Tuhan diatas tuhan tuhan.
Holywood sebagai pusat film terkenal, piawai mempengaruhi budaya dunia dengan budaya Amerika Serikat. Sekuler, materialiatis, yang kadang tidak sesuai dengan norma agama.
Bila dihadapkan situasi seperti kebakaran hebat itu bagaimana kita bersikap. Ada baiknya untuk instropeksi diri bagaimana relasi kita terhadap Tuhan dan tuhan. Apa pesan pesanNya untuk menjaga kehidupan ini agar menjadi indah untuk semua. Selaras kepada sesama dan kepada alam. Tuhan yang menciptakan alam semesta bersama isinya, Tuhan juga yang memelihara keberadaannya. Manusia dengan nafsunya cenderung untuk membuat kerusakan di dunia ini. Apabila manusia tunduk patuh kepada perintah Tuhan maka akan dilimpahkan rahmatNya di dunia ini. Tuhan, Tuhan yang Esa.