HRS: Pagar Misterius Pesanan 9 Naga

JAKARTASATU.COM— Terkait pagar laut  misterius sepanjang 30 KM di Tangerang menjadi sorotan publik pasalnya semua pihak mengatakan tidak tahu pihak mana yang melakukan pemagaran tersebut. Alih-alih diklaim bahwa pemagaran laut dilakukan swadaya masyarakat nelayan.

Terkait hal tersebut Habib Rizieq angkat bicara dalam sebuah ceramah yang di unggah di akun YouTube Pecinta Ulama bertajuk “Habib Rizieq Angkat Bicara Terkait Pagar Misterius Di Laut Tangerang”.

Pendiri dan Penggagas Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab menilai pemagaran laut sepanjang 30 kilo meter banyak kejanggalan. Pasalnya mulai dari RT, RW, Lurah, Camat sampai presiden mengaku tidak tahu hal tersebut.

Habib Rizieq menganggap aneh ketika para pejabat di pusat dan daerah tidak tahu. Pasalnya laut di Tangerang ada petugas dan pengawas lalu lalang.

Kacau tidak? Kacau? Dijawab jamaah kacaaau

Habib Riziek mengatakan pemagaran laut itu panjang bukan pagar pendek.

“Saya mau tanya, pagar 30km tuh pendek apa panjang ?,”  panjaaang kata jamaah.

Habib Rizieq menilai aneh jika tidak ada fihak yang mengetahui dimana letak laut itu dilalui oleh petugas, pengawas.

“Sekarang saya mau tanya, di pinggir laut kita ada petugas kita tidak? Ada tidak pengawas laut ?Ada tidak ? Apa iya mereka tidak tahu ? Dia mau bodohin rakyat yeeeeee,” kata HRS kepada para jamaah yang hadir.

Kata Habib Rizieq saat para oknum pejabat daerah dan pusat mengatakan tidak tahu soal pemagaran laut sepanjang 30kilo meter sementara mereka digaji oleh negara untuk rakyat.

‘Ditanya ini bagaimana Pak 30 km?. Menteri ditanya ngga tahu yeeeee. Digaji mahal, ga tahu. Kacau tidak? Kacau tidak tanya HRS,” HRS dengan nada geram.

“Bukan ga tahu, udah pada terima sogokan. Dia terima sogokan. Dia ga sangka kalau rakyat marah,” ujar HRS.

HRS menjelaskan pinggir laut itu milik negara bukan milik pribadi. Tidak boleh  main pager-pager laut.

“Eh sekarang begitu udah rame dia bilang, ngga…. Itu swadaya masyarakat, swadaya nelayan ya yeeeeee,” kata Habib Rizieq.

Terkait klaim pemagaran laut di Tangerang merupakan swadaya masyarakat dan nelayan, Habib Rizieq singgung harga pager milyaran.

“Itu pager harganya puluhan miliar, terus nelayan yang keluarin duit. Duit dari mane?,” tanya HRS.

Habib Rizieq menilai para pejabat menganggap rakyat bodoh.

“Kita neh semua dianggap goblok, Sudara. Pemerintah anggap kite goblok . Menteri anggap kita goblok, DPR anggap kita goblok,” kata HRS

“Saudara, itu bangun pager 30 km pakai bambu-bambu betung yang panjang-panjang , hitung aja deh harganya. Itu miliaran. Nelayan dari mane duitnya. Tiap hari makan ikan asin,  ikan seger dijual. Ikan asin buat di rumah, betul?,” urai HRS di hadapan ratusan jamaah.

“Jangan…. Jangan ngebodohin rakyat Sudara,” HRS berujar.

Alhamdulillah nelayan-nelayan yang jujur masih banyak.

Habib Rizieq sebutkan nelayan-nelayan yang jujur bahwa pagar di laut dibuat pengusaha.

“Nelayan-nelayan yang jujur ngomong, engga [bukan swadaya]. Itu bukan masyarakat yang bangun,  bukan…bukan…. Itu pengusaha yang bangun,” kata HRS menirukan ucapan para nelayan.

Lantas Habib Rizieq mengingatkan kepada pengusaha-pengusaha yang membangun pagar laut di Tangerang.

“Nah makanya saya mau ingatkan kepada pengusaha-pengusaha khususnya 9 naga  jangan mancing kami marah. Nanti kalau kami marah, umat Islam marah, kalian 9 naga akan kami jadikan 9 cacing, Takbiiiiir,” ucapan HRS disambut jamaah dengan takbir.

“Siap berjuang? Siap melawan mereka? Siap cacingkan naga? Takbir,” jamaah menjawab serempak siap.

Habib Rizieq sampaikan kepada para ikhwan untuk tidak takut.

“Mentang-mentang banyak duit, bisa bawa jendral, nakut-nakutin. Jangan…..jangan takut ya ikhwan, betul? ,” kta HRS kepada para jamaah ikhwan.

Habib Rizieq menyemangati masyarakat dan nelayan Tangerang untuk tetap berjuang membela hak.

“Makanya rakyat yang ada di Tangerang ,  yang di pinggir laut sana terus berjuang. Rebut hak kalian. Kalian punya hak untuk melaut. Kalian hak supaya lautnya bebas kalian untuk berlayar. Kalian punya hak untuk menjaga tanah kalian. Kalian punya hak untuk tetap hidup di tanah kelahiran kalian,” tutur HRS.

“Jangan takut dengan 9 naga, preman-preman atau oknum pejabat yang mendukungnya,” HRS menegaskan.

“Demi Allah, kalau rakyat di sana sudah bersatu, Sudara. Betul-betul mau menegakkan keadilan, saya akan ajak semua umat Islam rame-rame kita bela rakyat, hancurkan 9 naga. Takbiiir,” pungkasnya.  (Yoss)