Sains Ilahi
Oleh Taufan S Chandranegara, praktisi seni, penulis
Tak terbayangkan kalau bangun tidur tak melihat apapun. Semua putih atau kosong. Kaget, dah dig dug pastinya, hamba bukan saja dag dig dug pasti takut. Hanya melihat putih tak melihat apapun lagi. Pastilah hamba panik. Bukan lagi materi-tubuh, tak ada tak melihat apapun. “Ya Allah…” Alhamdulilah, masih mampu menyebut asma Allah.
Tak terbayangkan kalau tak lagi mampu menyebut doa asma Allah, hanya panik saja, lantas entah apa kan terjadi, berbagai kemungkinan bisa terjadi apabila makhluk hidup sedang panik-isme. Kehilangan kontrol, nalar macet menjadikan bego mendadak, secepat tak mampu melawan lupa, semirip ingatan hilang, mungkin saja sebab ia terlalu lama berjarak sebagaimana senantiasa mencoba melupakan kewajiban melaksanakan hukum-hukum Keilahian.
Sesungguhnya amatlah sederhana.; Tafakur. Bersyukur. Peduli pada sesama/lingkungan. Senantiasa melaksanakan kewajibannya selaku insan Ilahi. Tak sekadar eling lantas selesai tak melaksanakan sebagaimana telah diwajibkan oleh keimanannya. Contoh sederhana, kaum penjudi, kaum koruptor, para pengkhianat negara, kaum fasik memberhalakan hartanya. Pake jam tangan, bolak balik membanggakan materi itu kepada kaum lainnya. Ehem. Oh itu hak ane dong.; Oh iya deh. Oh! Suka-suka ane dong.; Oh oke deh.
Lantas ketika sesuatu terjadi langit memperlihatkan keajaibannya. Dunia sunyi senyap. Tak ada suara sekuler menantang Tuhan Yang Maha Esa di depan mikropon publik. Bantahlah pikiran sekuler dangkal anda itu. Mau marah, sebab anda punya pistol, punya anak buah, punya gerombolan pengacau keamanan, silakan. Nulis aja di sini wahai kaum sekuler di manapun.
Apakah anda (kaum sekuler di manapun) paham apa yang di sebut.; Sains Ilahi; mampu menghancurkan kosmos dalam waktu kurang dari sekedipan mata.; Secara umum disebut, kiamat. Lantas tercipta lagi kosmos baru secepat tak terduga.; Sains Ilahi (Ketuhanan Yang Maha Esa) ada di Pancasila Sakti; itu sebabnya pula kalau jadi pejabat negara dilarang korupsi. Tak saja haram hukumnya; anda merampas hak-hak publik dengan paksa-sekali lagi, haram tau.
Masih adakah penentang/penantang Tuhan-mu di depan mikropon publik. Baiklah hamba lanjut ke scene selanjutnya. Agama kami, mengajarkan kebijaksanaan kesetaraan kehidupan-dilarang sombong alias adigang adigung. Catet ya dengan huruf kapital. Laksanakan ibadah kenegaraan untuk rakyat sepenuh Cinta Kasih Iman Ilahi.
Sebab azab itu tidak datang kepada satu orang pelaku penghujatan pada Tuhan-mu. Bisa hancur satu negara, bisa satu benua ataupun planet bumi mampu diledakkan oleh kekuatan hukum tetap; Sains Ilahi. Tafakur. Bersyukur. Salam Indonesia Unit.
***
Jakartasatu Indonesia, January 26, 2025.