ISRA MI’RAJ DAN PERINTAH SHOLAT

Mohammad Rosyad, M.Si
Ketua Majelis Kajian dan Pengembangan Dakwah Jakarta

Isra Mi’raj, sebuah peristiwa yang luar biasa, menandai perjalanan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan kemudian naik ke Sidratul Muntaha.

Peristiwa ini menjadi momen penting bagi umat Islam, tidak hanya karena keajaibannya yang wajib di-imani, tetapi juga karena kaya akan makna dan hikmah yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Diantara hikmah yang terpenting dari isra mi’raj adalah Allah mewajibkan kita untuk melaksanakan sholat lima waktu.

Oleh karena itu momen peringatan isra mi”raj bisa juga kita jadikan waktu untuk muhasabah, melakukan introspeksi terhadap sholat kita..

Apakah sholat kita bisa menjadikan diri kita bersih secara rohani. Di dalam Kitab Hadits Bukhari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa orang yang sholat lima waktu seperti tinggal di tepi sungai yang …Orang tersebut mandi lima kali sehari. Kalau kita mandi lima kali sehari pasti badan kita bersih.  Dengan sholat lima kali sehari diharapkan rohani kita-pun akan bersih. Terutama dari penyakit rohani,  seperti syirik, riya’, sombong,  hasad, iri dengki dan sebagainya.

Sholat ibarat mandi 5 kali sehari
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »

“Bagaimana pendapat anda, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)

Perintah sholat sering digandengkan dengan perintah zakat. Oleh karena itu kiita juga introspeksi apakah kita apakah sholat kita mampu meningkatkan kepedulian sosial kita.

Perintah sholat digandengkan dengan perintah zakat ada di beberapa tempat,  diantaranya Surat Al-Baqarah ayat 43:

وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَارْكَعُوا مَعَ الرَّاكِعِينَ

Dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat, serta ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’,” (Surat Al-Baqarah ayat 43).

Di dalam surat Al Ma”uun yang harus kita renungkan yang berbunyi “fawailul lil mishollin” (celakalah orang yang sholat)

Orang yang celaka walaupun ia shalat adalah orang yang  saahun yang lalai dalam sholat tetapi tidak memiliki kepedulian terhadap anak yatim dan fakir miskin.

Terakhir kita perlu juga introspeksi apakah sholat menjadikan rohani kita kuat sehingga kita mampu tanhaa ‘anil fakhsyaa wal munkar. (QS Al Ankabut 45).

Di dalam ayat tersebut  Allah menegaskan bahwa Sholat seharusnya mencegah diri kita untuk berbuat dosa dan kemungkaran.

Shalat mencegah dari perbuatan munkar

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS Al Ankabut 45)

Pada kenyataannya banyak orang yang sholat tetapi tidak mampu membersihkan dirinya dari sifat sombong, iri dengki bahkan kezhaliman yang menindas.

Banyak pula orang rajin sholat tetapi kepedulian sosial sangat rendah. Seolah kelihatan shaleh dengan bolak balik umroh,  padahal ada saudaranya yang susah memperoleh makanan, susah membayar uang sekolah. Padahal Allah lebih mencintai orang yang menolong orang miskin dibandingkan orang yang bolak balik umroh.

Yang lebih parah orang rajin sholat tetapi dengan tenang melakukan maksiat.

Semoga kita bisa menjadikan sholat kita sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas pribadi kita di hadapan  Allah..