Ada Dajjal Dalam Kabinet Merah Putih Dengan Hilangnya Nyawa Manusia Demi Antri Gas Melon

JAKARTASATU.COM– Dir. Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto menyikapi kebijakan baru Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia yang menyatakan Pemerintah menetapkan kebijakan penjualan tabung gas LPG 3 Kg per 1 Februari 2025 tidak dapat lagi dilakukan di tingkat pengecer. Sehingga, masyarakat yang ingin membeli LPG 3 Kg harus ke pangkalan yang berada di berbagai daerah yang sudah terdaftar.

“Kebijakan Bahlil Kementerian Sumber Daya Energi dan Mineral (ESDM) melarang pengecer menjual gas melon berlalu mulai 1 februari 2025. Dampaknya kebijakan tersebut kemudian Viral, puluhan warga antre beli gas elpiji 3 kg usai pemerintah melarang penjualan gas subsidi di warung eceran per tanggal 1 Februari 2025,” kata Dir. Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat Hari Purwanto kepada wartawan, Selasa 4/2/2025.

Hari mengungkapkan dalam rekaman video yang ramai beredar di media sosial tersebut terlihat masyarakat mulai mengantre untuk membeli gas melon di pangkalan resmi hingga antrean terlihat mengular panjang.

“Tanda kiamat kecil dan munculnya dajjal adalah hilangnya gas melon dan antrean panjang yang memakan korban nyawa,” jelas Hari Purwanto.

“Kehadiran Dajjal dalam kabinet merah putih yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa merupakan cara menunjukkan kekuasaannya tanpa berpikir nilai kemanusiaan,” papar dia.

Hari menilai tujuan munculnya dajjal dalam kabinet merah putih dengan dihilangkannya gas melon agar ada huru-hara dan pertumpahan darah.

Hari kemukakan, bersiaplah dengan fitnah-fitnah yang mulai bermunculan dan inilah kiamat kecil yang dengan munculnya dajjal dalam kabinet dengan kekuasaannya rakyat dibiarkan antre demi gas melon dengan mempertaruhkan nyawa sampai harus mengalami sakaratul maut. (Yoss)