KESELAMATAN LALU LINTAS DI JALAN TOL
Oleh : Girarda
Pemerhati sosial
Dibanding jalan biasa jalan tol menawarkan kelebihan. Di jalan tol lalu lintas tidak bercampur dengan sepeda motor atau sepeda gowes, kondisi jalan lebar minimal 2 lajur, lebih mulus, banyak yang lurus panjang. Karena kondisi jalan yang mulus, mobilnya nyaman, orang berkendara di jalan tol sering memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi diatas batas kecepatan yang dianjurkan. Padahal semakin tinggi kecepatan semakin tinggi juga resiko kecelakaan. Perlu juga diperhatikan kepentingan pengemudi lain yang mempunyai beragam gaya mengemudi.
Mengemudi di jalan tol terutama jarak jauh antar propinsi perlu persiapan mental yang baik. Pastikan kondisi fisik bugar. Rencanakan perjalanan banyak siang atau malam. Beda cara mengemudi malam dan siang. Rencanakan tempat beristirahat atau ganti pengemudi setiap maksimal 4 jam. Pastikan kondisi kendaraan fit tanpa ada kendala.
Dalam mengemudi tentukan rencana kecepatan rata rata yang akan diambil. Di perjalanan bila mendapatkan kelompok kendaraan yang sekira sesuai dengan kecepatan yang diinginkan ikuti mereka, tidak perlu bernafsu mendahuluinya. Jaga jarak yang cukup untuk antisipasi keadaan darurat. Ambil posisi di tengah lajur, jangan mengemudi di tengah garis marka jalan yang membuat kagok pengemudi di belakang. Apabila mau mendahului lihat spion jarak aman terhadap kendaraan di belakang, pindah jalur secara berangsur angsur dan menyalakan lampu sein. Setelah mendahului kembali ke lajur semula juga dengan berangsur angsur.
Mengemudi di jalan tol kadang kita menemui kondisi hujan lebat yang menyebabkan jarak pandang terbatas. Kurangi kecepatan pada level kita yakin bisa tetap mengendalikan kendaraan dengan baik, juga bila terjadi keadaan darurat. Gunakan lampu dan sein untuk saling mengingatkan agar berhati hati sesama pengguna jalan tol. Kadang juga ada genangan air di badan jalan, yang bisa menyebabkan seolah melayang susah dikendalikan. Berhati hatilah. Mestinya pengelola jalan tol cepat memperbaki fisik jalan bila ada genangan air waktu hujan. Dalam perencanaan awal fisik jalan tol pasti tidak ada rencana genangan air di badan jalan.
Jalan tol antar propinsi ada yang hanya 2 lajur, tanpa lampu penerangan jalan. Pengemudi mesti ekstra waspada. Banyak truk besar lewat. Perhatikan dengan seksama keberadaan truk truk itu. Beri ruangan bila mereka mau mendahului yang lain. Jangan tergoda mendahului mereka dari bahu jalan. Ingat bahu jalan hanya untuk keadaan darurat. Di beberapa tempat ada rambu anjuran kecepatan minimal 60 km maksimal 80 km per jam. Misal, bila pengemudi bisa memacu kecepatan hingga 150 km per jam ingin mendahului kendaraan di depannya dari sebelah kiri, sedang ada truk dengan kecepatan 40 km per jam di depannya. Bayangkan betapa kagetnya pengemudi tersebut, apalagi kondisi malam hari, tanpa penerangan jalan ditambah lampu belakang truk redup. Duaar bisa tabrak belakang truk.
Di beberapa titik jalan tol sering terjadi kecelakaan tabrakan beruntun. Untuk lokasi lokasi tersebut pengguna jalan mesti meningkatkan kewaspadaan bila melintas. Pengelola jalan tol hendaknya menambah rambu peringatan, menambah lampu penerangan jalan, dan menambah lajur kendaraan. Mestinya jalan tol antar propinsi minimal 3 lajur, bila lalu lintasnya sudah banyak truk dan bus.
Berkendara di jalan tol perlu mempertimbangkan adanya pengemudi lain. Hindarkan yang bisa membuat pengemudi lain jadi tidak nyaman. Misal mengemudi dengan gaya zik zak kecepatan tinggi. Selalu memakai lampu jauh di waktu malam. Gunakan lampu jauh hanya untuk mengukur jarak aman dan memberi sinyal terhadap pengemudi di depannya. Sering membunyikan klakson.
Jalan tol dengan segala kelebihannya merupakan fasilitas untuk semua orang. Gunakan dengan bijak. Perhatikan juga kepentingan pengguna lain. Berlalu lintaslah dengan aman dan nyaman.