Foto: lukisan “Naga Mati di Ujung Bambu” AR Tanjung (kanan)

JAKARTASATU.COM– “Naga Mati di Ujung Bambu” adalah tema karya seni dari AR Tanjung. Pelukis asal Jakarta.

Tanjung memberikan tema lukisannya sebagai bagian dari manifestasi budaya yang berkembang saat ini. Salah satunya tentang kasus patok laut, ia menyebutnya.

“Dengan keadaan ini, seniman harus mampu menampung kegelisahan di tengah masyarakat. Sebab seniman bagian dari ujung tombak penjaga kedaulatan,” kata Tanjung di acara Parade Pertunjukan dan Seni Rupa 2025, Sabtu (8/2/2025), di Rumah Budaya Engkol (RBE), Jalan Engkol No. 2, Palasari, Bandung, Jawa Barat.

Menurut Tanjung, patok laut yang disebutnya itu, juga merupakan modal kepekaan yang mestinya dimiliki seorang seniman sehingga ia mampu memilah dan memilih suatu objek dalam karyanya untuk disampaikan ke masyarakat.

Dalam lukisan Tanjung, tergambar hewan naga yang sedang digenggam lehernya oleh seseorang. Seseorang itu tampak seperti aktivis nelayan yang belakangan ramai, yakni Kholid Miqtar.

Kholid ramai dibicarakan karena ketegasannya menolak pagar laut di perairan Tangerang, Banten. (RIS)