JAKARTASATU.COM– “Pagar Makan Lautan” karya seniman asal Jakarta, Saepul Bahri seperti menyindir pagar laut yang belakangan tengah ramai dibicarakan, seperti di perairan Tangerang, Banten. Lewat lukisannya, Saepul menyinggung kesadaran publik dan laku orang-orang kaya yang kemudian menjadi bumerang apa yang diperbuatnya.
“Membangun kesadaran publik. Jangan terlena dengan kekayaan. Itu akan menjadi bumerang. Terlena kepada yang kita miliki akan menjadi bumerang,” tegasnya di acara Parade Pertunjukan dan Seni Rupa 2025, Sabtu (8/2/2025), di Rumah Budaya Engkol (RBE), Jalan Engkol No. 2, Palasari, Bandung, Jawa Barat.
Menurut Saepul, mestinya kepedulian hadir di setiap lapisan masyarakat, yang tidak hanya berlaku bagi kalangan bawah.
“Bila tidak peduli dengan negeri telah diberikan ini, sifat yang kurang baik semuanya itu menjadi bumerang,” katanya.
Ia menyampaikan bahwa lukisannya itu—sifat tidak baik disimbolkan dengan naga hitam. “Sebab yang meyakini naga baik dan buruk itu ada namun saya mencoba untuk melihat perilaku dari naga hitam,” tandasnya. (RIS)