MAKAN BERGIZI GRATIS DIBANDING INFRASTRUKTUR SEBAGAI TAGLINE
Oleh : Girarda
Pemerhati Sosial
Makan bergizi gratis (MBG) merupakan program andalan pemerintahan sekarang. Sementara pemerintahan Jokowi selama 2 periode yang lalu menjadikan infrakstruktur sebagai program andalan. Masing-masing ada imbas terhadap anggaran negara.
Dengan pemikiran bahwa harga barang mahal di beberapa daerah karena biaya logistik mahal, akibat daya dukung infrastruktur yang kurang baik, maka pembangunan infrastruktur diutamakan. Yang menonjol adalah pembagunan tol trans Jawa dan trans Sumatra. Entah terkait langsung atau tidak terlihat jumlah hutang 2014 sejumlah 2.486 trilyun rupiah menjadi 8.461 trilyun rupiah di bulan Agustus tahun 2024. Porsi pajak saat ini sebagai pendapatan negara adalah 82 % dalam APBN. Kondisi ekonomi di akhir pemerintahan Jokowi marak PHK, harga kebutuhan mahal, banyak perusahaan tutup. Apakah ini berarti niat awal mengutamakan infrastruktur untuk mendukung kelancaran logistik dengan harapan lebih maju kondisi ekonomi tidak tercapai? Apakah mengutamakan infrastruktur sebagai pembenaran menambah hutang secara meroket? Apakah hutang tersebut menjadi beban berat pemerintah sekarang?
Pemerintah sekarang mengutamakan makan bergizi gratis untuk siswa sekolah. Untuk meningkatkan kualitas generasi muda sebagai generasi penerus. Anggaran Kementrian banyak dipangkas, tapi bukan gaji karyawan, dengan maksud anggaran dialihkan untuk membiayai program makan bergizi gratis untuk siswa sekolah. Suatu langkah taktis efisiensi anggaran, dibanding dengan menambah hutang. Tapi apakah pemerintahan sekarang tidak akan menambah hutang, waktu yang akan membuktikan.
Kebijakan pemerintahan sekarang tentang usaha efisiensi anggaran semoga merupakan pertanda baik kembalinya nalar sehat dalam mengelola negara, dibanding dengan ‘biar tekor asal sohor’.