Bagaimana Seharusnya Kita Menyambut Ramadhan?
Mohammad Rosyad, M.Si
Ketua Majelis Kajian dan Pengembangan Dakwah Jakarta
Bulan Ramadhan adalah bulan mulia dan memuliakan, artinya bulan tersebut sejatinya bulan yang telah dimuliakan oleh Allah, dan Allahpun telah menetapkan bahwa siapa saja orang beriman yang mampu berinteraksi dengan bulan tersebut secara baik akan menjadi mulia.
Bulan tersebut sebentar lagi akan datang, sebagai orang beriman seharusnya kita menyambut dengan penyambutan yang layak bagi sesuatu yang dimuliakan.
Penyambutan kedatangan bulan Ramadhan harus kita bingkai dengan syariat, tidak sekedar adat. Ada di beberapa daerah penyambutan Ramadhan lebih kental dengan adat, misalnya di daerah Minang ada acara “balimau”, di Jawa ada “padusan” dan di daerah lain ada juga yang serupa.
Yang akan saya sampaikan disini adalah bagaimana seharusnya kita menyambut datangnya bulan Ramadhan, agar kita bisa jadikan Ramadhan sebagai sesuatu yang bermakna dan bermanfaat terutama untuk kehidupan di akhirat.
Langkah-langkahnya antara lain adalah sebagai berikut:
أوّلاً: ينبغي أن يّكونَ عند المسلمِ حرصٌ كبيرٌ على بلوغِ هذا الشّهرِ الكريمِ؛ ويظهرُ ذلك في سؤالِ اللهِ تعالى بصدقٍ وإلحاحٍ أن يُّبلِّغَهُ إيّاهُ
Pertama : Seorang muslim seharusnya mempunyai keinginan yang kuat dan harapan yang besar agar bisa sampai usianya di Bulan Ramadhan yang mulia. Keinginan dan harapan tersebut harus dinampakkan dengan do’a yang sungguh-sungguh sebagaimana diajarkan oleh para orang sholeh terdahulu
«اللّهمّ سلِّمني إلي رمضانَ، وسلِّم لي رمضانَ، وتسلَّمه منِّي متقبلاً ».
“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)
ثانياً: ينبغي على المسلمِ أن يّشكرَ الله تعالى على بلوغه هذا الشهر-الذي يضاعفُ فيه العملُ، وفيه ليلةٌ خيرٌ من ألفِ شهرٍ-؛ فإنّ بلوغَه نعمةٌ عُظمى
Kedua: Seharusnya seorang muslim bersyukur kepada Allah ketika sampai usianya di Bulan Ramadhan. Karena bulan Ramadhan semua amal sholeh dlipatgandakan pahalanya dan didalamnya ada malam lebih baik dari seribu bulan. Oleh karena itu sampainya usia kita di bulan Ramadhan adalah merupakan anugrah yang agung.
ثالثا: الفرح والابتهاج، ثبت عن رسول الله أنه كان يبشر أصحابه بمجيء شهر رمضان فيقول
Ketiga : Merasa gembira dan suka cita, karena Rasulullah memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya dengan kedatangan bulan Ramadhan sebagaiman sabdanya:
“Telah datang kepada kalian Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan.” (HR Ahmad dan Nasai).
رابعاً: عقدُ العزمِ على اغتنامِه في طاعة الله عزّ وجلّ، والتخطيطُ المسبقُ للاستفادةِ من هذا الموسمِ على الوجهِ الأكملِ، واستغلالِ جميعِ أوقاتِه في طاعةِ الله ومرضاتِه
Kempat : Menanamkan tekad yang kuat untuk meraih ketaatan kepada Allah. Tekad tersebut tersusun dengan target yang tinggi untuk meraih manfaat yang besar dalam bulan yang mulia ini dan menjalaninya dengan tampilan yang sempurna. Hendaknya sejak awal sudah terpasang niat untuk menyibukkan diri setiap saat dengan ketaatan dan perbuatan yang diridhoi oleh Allah.
خامساً: من حسنِ استقبالِ هذا الشّهرِ الكريمِ، والاستعدادِ للاستفادةِ من هذا الموسمِ العظيمِ: أن يتفقّهَ المسلمُ في أحكامِ رمضانَ، و أحكامِ الصِّيامِ،
Kelima : Agar kita dapat mengambil manfaat yang besar pada bulan yang mulia ini. Hendaknya kita mengkaji ulang hukum-hukum yang terkait dengan bulan Ramadhan dan puasa agar kita menjadi faham.
Sabda Rasulullah:
«مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ».
“Barang siapa diinginkan oleh Allah memperoleh kebaikan, maka akan dijadikan ia orang faham tentang agamanya (mempunyai ilmu agama)
سادسا: : نستقبل رمضان بفتح صفْحة بيضاء مشرقة مع: الله سبحانه وتعالى بالتوبة الصادقة. قال الله تعالى : [ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التوابين وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ]
Keenam : Hendaklah kita dalam menyambut Ramadhan dengan membuka lembaran kehidupan yang baru yang bersih dari segala dosa dengan bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya, karena Allah mencintai orang yang bertaubat dan mensucikan diri. Sebagaimana firman-Nya
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri.” (QS. Al Baqarah: 222)
Selain membuka lembaran kehidupan yang baru di hadapan Allah, alangkah baiknya juga kita membuka lembaran kehidupan baru dengan orang tua isteri/suami, anak, kerabat dan kaum muslimin seluruhnya dengan meminta maaf dan memberi maaf serta menghilangkan sifat hasad, dengki dan dendam.
إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ
ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
“Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan (bagi sesama umat) selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali. (QS Hud 88)