Mural Adili Jokowi, Arief Poyuwono : Semoga Tidak Terjadi

JAKARTASATU.COM Belakangan ini ada sebuah fenomena  di ruang publik , di tembok-tembok kota mendadak lebih vokal dibandingkan media arus utama. Gaung tulisan “Adili Jokowi” bergelombang, muncul di berbagai daerah, dari Surabaya, Solo, Yogyakarta, Jakarta, hingga Medan.

Lalu muncul istilah “vandalisme” untuk menggambarkan coretan tersebut. Sejak kapan mural kritis otomatis dianggap sebagai gangguan ketertiban? Bukankah tembok kota sudah lama dihiasi berbagai ekspresi visual?

Terkait mural tulisan Adili Jokowi, Arief Puyowono menanggapi yang diunggah di akun X-nya pada 22/2/2025.

Arief Poyuwono menilai hal tersebut merupakan kampanye negatif namun di sisi lain ia mengkhawatirkan bisa menjadi pembenaran masyarakat terjadi hukum rimba

“Kampanye Negative tentang @jokowi spt JKW Penipu, Pembohong, Tokoh Paling Korup ,adili Jokowi dll  di masyarakat dan medsos. Yang aku takuti Lama2 bisa jadi pembenaran terjadinya Hukum Rimba oleh Masyarakat terhdp jokowi & Kel.” tulis Arief.

Ia berharap hal tersebut tidak terjadi.

“jgn sampai rumah beliau di amuk massa di Solo.. Jgn terjadi,” imbuhnya.

https://x.com/bumnbersatu/status/1893126198563348943?t=lPd0F78a6-aM4Vzb9fkZiw&s=08

Lantas unggahan Arief Poyuwono ditanggapi @b079168: Semua pemimpin ada plus minus nya kalau mencari yang sempurna dan yang adil kepada seluruh yang di pimpin itu mustahil,apalagi yang namany politik semua serba kepentingan.

https://x.com/b079168/status/1893191582016512201?t=G-c9y7jSjRh_YPtH2ayVrQ&s=08

Hal tersebut dibalas Arief Poyuwono :   Tapi kalau yg jujur dan tidak rakus ke kuasaan serta tidak melibatkan keluarga dlm pemerintahannya enga ada minusnya.. Tapi plusnya

https://x.com/bumnbersatu/status/1893193900866596961?t=llp3e-zSO1WVhCqAdyFJpA&s=19

Lantas @Jauhari82222702 bertanya: “Kalau menurut mas Arif,si Mul sang raja rajaan tsb sdh jujur dan tidak rakus kekuasaan apa belum?

https://x.com/Jauhari82222702/status/1893216625647645060?t=JhaLcfLrBuH4oOAD0nybPQ&s=19

Diketahui, Tempo.co, “Tulisan Adili Jokowi Muncul di Berbagai Tempat di Yogyakarta, Polisi Buru Pembuat Tulisan” (8/2/2025). Kepolisian Resor Kota Yogyakarta memburu pelaku yang membuat tulisan Adili Jokowi di sejumlah titik di Kota Yogyakarta.

Kapolresta Yogyakarta Kombes Aditya Surya Dharma mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman antara lain engan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.

“Masih kami dalami. Kami lagi cek CCTV-CCTV di lokasi. Semoga nanti kita ada petunjuk terhadap pelaku vandalisme tersebut,” ujar Aditya, Kamis, 6 Februarai 2025 seperti dilansir dari Antara.    .

Hingga saat ini, kata Aditya, belum ada saksi yang diperiksa terkait kasus itu. Selain mengumpulkan bukti dari rekaman CCTV, lanjut dia, pihaknya telah menerjunkan anggota untuk menghimpun keterangan dari warga sekitar.

“Saksi belum, kami masih mendalami dulu. Kami lagi dalami CCTV, kemudian anggota kami sudah turun ke lapangan untuk meminta keterangan dari sekitaran lokasi. Kalau ada saksi yang melihat atau mengetahuinya,” ujar dia.

Menurut dia, tulisan Adili Jokowi tersebut dapat meresahkan masyarakat karena selain bersifat provokatif, juga mengganggu estetika kota.

“Lebih kepada ya itu (provokatif) kemudian ya akan merusak pemandangan,” ujar dia.

Meski demikian, pihaknya masih mengkaji lebih lanjut apakah aksi ini masuk dalam kategori tindak pidana ringan (tipiring) atau terkait unsur pelanggaran hukum lainnya. “Itu nanti kita dalami,” tutur dia.

Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat menyebut coretan Adili Jokowi terlihat pada Rabu, 5 Februari 2-25. Ia mengatakan tulisan Adili Jokowi itu setidaknya ada di 15 titik wilayah Kota Yogyakarta.

Sejumlah lokasi yang menjadi sasaran coretan Adili Jokowi tersebut antara lain Simpang Empat Jetis, Stadion Mandala Krida, Jalan Sultan Agung Gondomanan, serta beberapa titik lain seperti Halte Bus Trans Jogja SMPN 14 Yogyakarta dan Jembatan Layang Janti.

Octo pun mengaku telah mengerahkan anggotanya untuk membersihkan tulisan Adili Jokowi tersebut. (Yoss)