Foto: dok. akun X Anies Baswedan

JAKARTASATU.COM– Anies Rasyid Baswedan mencuitkan soal tagar “Kabur Aja Dulu” yang sempat ramai di media sosial, seperti X. Kini, ia yang berada di luar negeri, tepatnya di Qatar, membagikan pengalaman terkait itu—melanjutkan cuitannya—bahwa hidup di negeri asing kata dia bukanlah sekadar soal meniti karier, mengejar impian, atau membangun hidup yang lebih baik.

“Hidup di negeri asing adalah jg ttg membawa nama Indonesia ke panggung dunia. Dan, lebih dr itu pula, adalah ttg membuka jalan kesempatan bg sesama anak bangsa,” terang Anies, Ahad.

Berikut cuitan lengkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu—berargumen menyoal “Kabur Aja Dulu”:

Setiap dari kita yg sudah lebih dulu menjejakkan kaki di luar negeri tahu, perjalanan ini jelas tidak mudah. Ada tantangan besar, ada rintangan menghadang. Tapi, kita jg tahu, SATU LANGKAH KECIL YG BERHASIL bisa membuka pintu bagi langkah2 berikutnya.

Maka, jika kita sudah temukan jalan, mengapa ragu membukakan jalan itu bagi saudara2 kita yg lain? Mengapa tidak menjadi penyambung? Keberhasilan sejati bukan sekadar soal sejauh mana kita melangkah, tapi seberapa banyak yg bisa kita ajak melangkah bersama.

Sebenarnya, mayoritas diaspora sudah menjadi penyambung. Banyak yg menjangkau tangan, membuka pintu, berbagi jalan. Tapi memang, kadang kita dengar cerita ttg crab mentality di diaspora, yaitu sikap menarik turun teman sebangsa yg lain yg sedang menapak tangga mendaki.

Ini bukan sekadar soal individu, tp soal melemahkan ekosistem diaspora. Crab mentality membuat kita sibuk menghalangi alih2 mengangkat. Pdhl, keberhasilan itu tidak terbatas jumlahnya. Sukses bukan sesuatu yg hrs diperebutkan, tp sesuatu yg bs digandakan & diraih bersama.

Teman2 diaspora, bantu mereka yg ingin berjuang. Jangan kecilkan hati mereka dgn ketakutan berlebihan. Tapi juga, jangan biarkan mereka melangkah tanpa kesiapan. Tugas kita adalah memberi harapan dan sekaligus membekali mereka dgn pemahaman ttg tantangan yg ada.

Jangan lupa, makin banyak orang Indonesia yg berkiprah di luar negeri, semakin kuat posisi bangsa kita di dunia. Kita tak menjadi sekadar individu2 yg terberai, tapi menjadi bagian dr ekosistem yg saling menguatkan, tenun yg saling menjalin, tiang yg saling menopang

Saat ada lebih banyak rekan sebangsa di berbagai bidang, kita bisa membangun jaringan, menciptakan peluang, dan menghadirkan dampak yg lebih besar bagi Indonesia di panggung global. Kita bisa ikut memengaruhi arah dan tujuan, tak hanya menjadi penumpang.

Maka, mari saling dukung. Bukan hanya bagi org Indonesia yg ingin meniti jalan di luar, tp jg sesama diaspora yg sdh lebih dulu di sana. Di dunia yg luas ini, jaringan lebih berharga drpd persaingan, dan solidaritas justru bisa membantu tercapainya ambisi2 pribadi.

Teman2 diaspora, jadilah jembatan, bukan tembok. Jadilah penyambung, bukan penghalang. Kita tidak hanya sedang membawa diri kita sendiri ke depan, tp juga membawa nama Indonesia bersama kita. Semakin banyak dari kita yg melangkah, semakin besar jejak bangsa ini di dunia.

Teman2 diaspora di manapun berada, salam hormat telah ambil peran menjadi duta bangsa. Tiap langkah, tiap karya, tiap kiprah diaspora adlh wajah Indonesia di dunia. Semoga sukses selalu menyertai, jalan makin terbuka, dan jejak langkahnya mengibartinggikan nama Indonesia.” (RIS)