INDONESIA GELAP, TAPI RAKYAT TIDAK AKAN SELAMANYA DIAM
CATATAN AENDRA MEDITA*)
HARI ini, Indonesia berada dalam kegelapan. Bukan karena rakyatnya tidak mampu, tapi karena mereka terus-menerus dikhianati. Ada korupsi merajalela, hukum tumpul ke atas tajam ke bawah, ekonomi dikuasai oligarki, dan janji-janji politik hanya menjadi alat untuk mempertahankan kekuasaan.
Di tengah penderitaan rakyat, maling justru diberi jabatan, koruptor dilindungi, dan kebohongan dipelihara. Sementara rakyat kecil berjuang untuk bertahan hidup, segelintir elit sibuk memperkaya diri sendiri.
Utang negara menggunung, sumber daya dikuasai segelintir orang, dan pemimpin yang seharusnya menjadi pelayan rakyat malah menjadikan rakyat sebagai alat kekuasaan. Kita melihat bagaimana media dikendalikan, kritik dibungkam, dan keadilan semakin jauh dari rakyat.
Demokrasi yang seharusnya menjadi alat bagi rakyat kini hanya menjadi topeng bagi segelintir penguasa yang ingin terus bertahan. Mereka berbicara tentang kesejahteraan, tapi rakyat yang terus menanggung beban.
Mereka berbicara tentang pembangunan, tapi hanya segelintir yang menikmati. Tetapi ingatlah satu hal: Rakyat tidak akan selamanya diam. Ketika kezaliman semakin menindas, muncul kesadaran, lahir perlawanan, dan tumbuh pemimpin sejati dari rakyat sendiri.
Sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa tidak ada kekuasaan yang abadi.
Ada contoh di dunia People Power di Filipina menggulingkan kediktatoran Marcos. Arab Spring menumbangkan rezim-rezim otoriter di Timur Tengah. Reformasi 1998 di Indonesia sendiri telah menumbangkan kekuasaan yang sewenang-wenang.
Haro ini, kita kembali berada di persimpangan sejarah. Apakah kita akan membiarkan Indonesia semakin tenggelam dalam kegelapan?
Gerakan aksi #indonesiagelap apa tanda ataukah kita akan bangkit, bersuara, dan menuntut perubahan?
Jangan biarkan kebohongan terus menang! Jangan biarkan korupsi menjadi budaya yang diwariskan! Jangan biarkan maling tetap berkuasa dan rakyat terus ditindas!
Rakyat harus sadar bahwa pemimpin datang dan pergi, tapi rakyat (kitalah) yang menanggung akibat dari kebijakan mereka.
Jika kita diam, kita sedang mewariskan kehancuran kepada generasi mendatang.
Indonesia gelap bukan karena rakyatnya bodoh atau lemah, tetapi karena pemimpin yang zalim, serakah, dan mengkhianati amanah. Tetapi ingat, gelap tidak akan selamanya bertahan.
Ketika rakyat bersatu, ketika rakyat sadar, maka tidak ada kekuatan yang bisa menghentikan perubahan.
#Kaburajadulu memang bukan solusi. Jika ketidakadilan terus dibiarkan, maka yang tersisa hanyalah kehancuran yang lebih besar. Yang dibutuhkan bukan lari dari masalah, tapi kesadaran untuk melawan kebohongan, menolak ketidakadilan, dan menuntut perubahan. Sejarah membuktikan, mereka yang berani menghadapi gelap adalah mereka yang akan membawa cahaya. Jangan diam. Jangan takut. Rakyat lebih kuat dari yang mereka kira.
INDONESIA GELAP, TAPI RAKYAT TIDAK AKAN SELAMANYA DIAM. HIDUP RAKYAT! BANGKIT RAKYAT! LAWAN KEZALIMAN!…***
*) pemerhati sosial dan kemanusian, analis di Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI)- Jakarta
Jakarta, 24 Februari 2025