Konsolidasi Akbar Untuk April, Faizal Assegaf : Bangun Kekuatan Jangan Takut, Lawan!!!
JAKARTASATU.COM— Teruslah menggalang konsolidasi secara progresif dan masif untuk mengoreksi kekuasaan Presiden Prabowo Subianto. Memastikan pada bulan April, janji reshuffle kabinet harus dilakukan. Agar negara tidak disandera oleh komplotan Jokowi dan oligarki. Jangan takut, Lawan!!! Demikian kata kritikus Faizal Assegaf, sambil mengunggah video diskusi, di akun X pada Senin 24/2/2025. Berikut petikan diskusi di dalam video tersebut.
“Apakah hanya berhenti pada 100 hari atau kita terus memompa kesadaran publik untuk puncaknya pada bulan April dimana berhadapan langsung dengan janji Prabowo untuk melakukan reshuffle , evaluasi total terhadap kabinet,” kata Kritikus Faizal Assegaf dalam pembukaan diskusi.
Direktur Eksekutif Masa Depan Institute Ishaq Rafiq mengatakan gerakan mahasiswa kemarin itu gerakan Just begain. Itu baru mulai, jadi bukan akhir.
“Mereka sudah mengevaluasi 100 hari Prabowo. Dan kekecewaan itu muncul terutama setelah teriakan Prabowo dalam pidatonya “hidup Jokowi….. Hidup Jokowi! ” dan ini membuat orang-orang patah hati terhadap Prabowo terutama mahasiswa,” kata Ishak Rafiq.
Kemudian Faizal Assegaf membenarkan apa yang disampaikan Ishak Rafiq.
“Apa yang disampaikan bang Isak Rafiq mewakili realitas yang terjadi. Tidak perlu saya tambahkan dan point penting itu memang harus ditangkap (yang disampaikan Ishak) untuk menagih apakah Presiden masih menampung para brutus-brutus perwakilan rezim lama Jokowi itu atau Presiden mengambil sikap 17 menteri yang sering disebut itu diusir ke luar. Sehingga rakyat melihat Presiden tidak menampung para gembong politisi busuk , pengusaha-pengusaha bermasalah, profesional akal-akalan yang disebut-sebut menteri-menteri bermasalah itu ya,” tutur Faizal Assegaf.
“Jadi kita akan ketemu di momentum akbar antar elemen bangsa, perkuat barisan, pastikan pada bulan April gerakan besar mendesak Presiden untuk mencopot para menteri titipan Jokowi itu menjadi keinginan bersama,” sambungnya.
Faizal Assegaf menegaskan harus ada keberanian dari seluruh elemen bangsa rakyat dan mahasiswa. Tidak boleh membiarkan menteri-mentri titipan Jokowi seolah-olah mereka aja yang perkasa, mereka aja yang hebat.
“Suara rakyat sudah jelas usir mereka , tidak boleh ditampung. Kalau Presiden masih punya kesetiaan kuat kepada Jokowi dan loyalis-loyalis di kabinet, ya sudah tidak ada lagi harapan,” terang dia.
“Oposisi secara tegas akan berhadapan dengan Prabowo dan bulan April itu penentuan. Jadi kita tidak mundur, bukan hanya mahasiswa tapi rakyat akan melakukan konsolidasi secara natural untuk melakukan apa yang mereka dimaksud sebagai people power, revolusi tidal bisa dihindari,” ungkap Faizal.
Ketika ditanya jika Presiden Prabowo tidak bisa mendengar suara rakyat dan mahasiswa apakah peristiwa Mei 1998 bisa terulang kembali?
“Itu sangat mungkin karena keadaan rakyat sudah lelah keadaan sudah selama pemeintahaan Jokowi. Ketika mereka diabaikan sebagai rakyat , ketika tanah-tanah mereka boleh diberikan kepada konglomerat untuk PSN atau dengan cap PSN maka rakyat ini menjadi tidak punya pelindung,” kata Ishak Rafiq.
“Nah ini kalau Prabowo lemah dalam urusan ini membiarkan ini terjadi karena sudah terlanjur seperti apa kata Luhut maka Prabowo akan menghadapi kemarahan rakyat yang sangat mengerikan mungkin akan akan melampaui 1998 itu,” Ishak Rafiq menegaskan.
Ishaq Rafiq menuturkan 21 Mei 1998 Soeharto jatuh tetapi gerakan itu dimulai 1 April 1998 ketika Soeharto dipaksa okeh IMF menaikkan BBM dan listrik dimana rakyat dalam keadaan susah dan setelah itu seluruh elemen bangsa maju bergerak rakyat menduduki gedung DPR.
“Dan ini akan sangat mengerikan bisa saja terjadi di seluruh Indonesia. Kenapa di seluruh Indonesia? Karena PSN di seluruh Indonesia. Dari Rempang, Morowali, Gorontalo, Papua, Wadas sampai ke Banten. Dan ini semua orang tahu yang mendapatkan PSN ini yakni di Rempang Tommy Winata, di Banten Aguan walaupun Kabareskrim mengatakan Aguan tidak terlibat tapi semua orang tahu sorang kepala desa tidak akan punya inisiatif melakukan pemagaran laut,” bener Ishak.
Kemudian ditanya apakah gerakan peristiwa sekarang ini menyangkut PDIP dimana kadernya tersandera ditahan KPK menyangkut kepetingan Jokowi sehingga menambah ekskalasi politik di bulan April nanti.
“Itu sudah pasti, gelajanya ada di masyarakat. Megawati tidak akan memaafkan Jokowi dan sebaliknya Jokowi juga tidak akan memaafkan Megawati,” jawab Ishak menegaskan.
“Maka perang ini akan keras. Dan Jokowi akan membolehkan Prabowo untuk menghancurkan orang-orang PDIP dimana-mana yang dlbisa dilakukan,” ungkap Ishak.
Lantas ditanya lagi apakah Presiden Prabowo harus memilih pro oligarki atau pro rakyat?
“Saya tadi sudah tegaskan bulan April nanti itu waktu yang tepat bagi Presiden Prabowo Subianto apakah dia sungguh-sungguh mendengar suara-suara rakyat, berfihak kepada keinginan rakyat atau memang semakin jauh terjebak dalam lumpur hisab kepentingan oligarki dan komplotan Jokowi,” kata Faizal Assegaf merespon pertanyaan.
“Jadi saya kira April adalah momentum yang tepat bagi seluruh elemen bangsa menyiapkan kekuatan yang jauh lebih besar datang dan turun ke jalan lagi untuk menegaskan kepada Presiden bahwa Presiden harus menarik sejauh mungkin persenyawaan, kohesi, afiliasi politik yang tidak memberi untung apapun dengan kelompok Jokowi,” sambung Faizal.
Faizal menghimbau di bulan Ramadhan mempersiapkan mental dan spritual untuk pergerakan Safari moral pada April.
“Saya menghimbau kepada seluruh rekan-rekan di berbagai kota, kampus, organisasi massa manfaatkan bulan suci Ramadhan memperkuat ibadah , bangun basis spiritual sembari membangun safari. Safari gerakan politik moral untuk merajut, menjahit diantara kekuatan seluruh elemen bangsa. Pastikan kita akan ketemu pada bulan April,” terang Faizal.
Kemudian Faizal menegaskan kalau ada keinginan kuat oligarki terus memajang Prabowo sebagai boneka menghadang gerakan ini ya sudah apa yang disampaikan Dr Ishak akan terjadi peristiwa yang melampaui gerakan 1998.
“Jadi kita sampai pada kesimpulan kita akan bertemu seluruh elemen bangsa pada bulan April satu tekad gerakan penggulingan menteri-menteri yang dianggap kepentingan titipan Jokowi dan oligarki. Itu agenda pertama, tidak boleh mundur, tidak boleh kendor usir mereka dari struktur kekuasaan dengan jabatan-jabatan selama ini mereka tidak memberikan dampak positif bagi kehidupan bangsa dan negara,” tandas Faizal Assegaf. (Yoss)