Foto: dok. CNBC Indonesia

JAKARTASATU.COM– Akbar Faizal bahwa kasus oplosan minyak Pertamina oleh BUMN Patra Niaga ini tak boleh direspon secukupnya saja oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Selain soal jumlahnya yang disebutnya naudzubillah, niat dan cara mereka merugikan negara dan rakyat sangat kejam.

“Saya rasa Anda juga harus bertanggungjawab sbg menteri yang menunjuk mrk menjadi pengendali Patra Niaga,” kata Akbar, di akun X-nya, Rabu (26/2/2025).

“Kalian pasti punya cara hadapi situasi ini. Tapi, Kami, para rakyat ini juga berhasil belajar dgn cepat cara memahami kalian bahwa ‘Kalian Tak Cakap’. @prabowo @KemenBUMN,” tambah Akbar.

Foto: cuitan Akbar Faizal/tangkapan layar

Menyoal dugaan “oplosan” dikutip bbcindonesia, disampaikan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar.

“Jadi dia [tersangka] mengimpor RON 90, 88, dan di bawah RON 92. Hasil impor ini dimasukkan dulu ke storage di Merak [Banten]. Nah, lalu di-blended [campur] lah di situ supaya kualitasnya itu jadi trademark-nya [merek dagang] RON 92,” kata dia.

Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan tujuh tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023. (RIS)