Foto: Moch. Jumhur Hidayat (Ketum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia/KSPSI)

JAKARTASATU.COM– Ketua Umum (Ketum) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Moch. Jumhur Hidayat bersyukur buruh tak lagi dipinggirkan Pemerintah. Hal itu disampaikan Jumhur di HUT ke-52 KSPSI di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

“Kita bersyukur karena terjadi reorientasi pada pemerintah—yang tadinya meminggirkan kaum buruh, yang tadinya tidak ramah terhadap kaum buruh—membuat kita tersungkur, sekarang harapan baru itu muncul dengan pemerintahan yang baru: Prabowo Subianto,” kata Jumhur lantang.

“Saya bukan pendukung Prabowo Subianto waktu itu. Bukan. Begitu beliau terpilih, ternyata memang pikiran-pikirannya tidak berubah. Pro kepada orang kecil, pro kepada kaum buruh (upah dinaikan 6,5 persen), kita juta diminta mendiskusikan kembali soal UU Cipta Kerja (ketenagakarjaan yang baru)—itu faktanya,” sambungnya.

Disampaikan Jumhur, (Pemerintahan) Prabowo pro terhadap industri. Penting buat buruh, kata dia.

“Kalau pemimpin doyannya impor, impor, impor maka hancur kaum buruh Indonesia. Hancur industri kita. Kita bukan bangsa impor. Kita bangsa yang bisa membuat produk sendiri,” tekan Jumhur.

“Buruh tidak berada dalam ruangan vakum. Buruh tidak sendiri. Tidak mungkin industri bangkit kalau petani kita miskin. Tidak mungkin industri kita, buruh kita bisa diserap kalau UMKM pada kere semua, karena itu Prabowo Subianto galak,” pungkasnya.

Hadir di HUT ke-52 KSPSI Menaker Yassierli, Wamenaker Noel, Wamen Koperasi Ferry Joko Yuliantono, pimpinan buruh dari berbagai organisasi dan lainnya. (RIS)