REZIM PRABOWO SAMA DENGAN REZIM JOKOWI

Sutoyo Abadi

Sangat Lemah kepekaan Presiden Prabowo terhadap keadaan yang riil berpotensi kearah disintegrasi bangsa. Sama sekali tidak merespon aspirasi rakyat agar Jokowi penghianat negara segera ditangkap dan di adili, bahkan terkesan melawan dan menantang.

Gemuruh permintaan rakyat agar Jokowi ditangkap dan diadili, mustahil Prabowo pro rakyat untuk mengadili Jokowi, karena tekanan ancaman Xi Jinping ( RRC ) sangat besar. Mantan Presiden Jokowi saat ini adalah masih berperan sebagai simbol budak, boneka Oligarki dan RRC.

Xi Jinping dua kali menyebut Prabowo  sebagai Elected President Jokowi, saat kunjungan pertama  ke China, 31 Maret – 2 April 2024 dan kunjungan ke kedua 8-10 November 2024.

Hashim Djojohadikusumo mengatakan Prabowo Subianto,  memiliki program yang sejalan dengan Presiden Joko Widodo, mayoritas program yang selama ini dijalankan Jokowi tak jauh berbeda dengan program yang pernah dikampanyekan Prabowo, disampaikan Hashim di Gedung Joang, Jakarta Pusat, Minggu (13/3/2023).

Prabowo mengatakan dia menjadi pemimpin Indonesia berkat dukungan partai koalisi dan pendahulunya Joko Widodo. Prabowo juga sempat memekikkan ‘hidup Jokowi’. Pekikan itu disampaikan Prabowo saat HUT ke-17 Gerindra di Sentul, Jawa Barat, Sabtu, 15 Februari 2025.

Action ditampilkan lebih masif diberbagai kesempatan untuk memberikan respon tidak akan merespon aspirasi masyarakat luas untuk mengadili Jokowi.

Prabowo bukan takut dengan Jokowi sampai melawan aspirasi rakyat adili Jokowi, tetapi bentuk lain kepatuhan, ketaatan dan besar dugaan sangat takut dengan ancaman Xi Jinping, mengganggu program Oligarki ekonomi rezim Prabowo akan di guncang dan di porak porandakan RRC.

“Atas kejadian pematokan laut, perebutan tanah dan pengusiran warga pribumi dengan paksa oleh oligarki,  tidak sekalipun Prabowo mengecam tindakan oligarki, bahkan melakukan pembiaran ketika rakyat harus bentrok dengan alat keamanan yang telah menjadi budak dan boneka Oligarki”.

“Strategi RRC akan menggilas dan menguasainya menganeksasi Indonesia sejak di tanda tangani 23 Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MOU ) antara Indonesia dan China saat pembukaan KTT Belt and Road Initiative (BRI) Forum  Kedua di Beijing, Jumat (26/4 /2019 ) makin nyata, Indonesia akan dikuasai total, menjadi Singapura ke 2.”

“Keadaan negara makin kelam dan gelap, harapan perbaikan dan pemulihan negara kembali normal oleh Presiden Prabowo setelah 10 tahun di acak acak Jokowi jauh panggang dari api.”

Penderitaan dan kekecewaan rakyat semakin meluas, berpotensi menjadi kekuatan revolusi melawan rezim Prabowo yang sama dengan rezim Jokowi bahkan sangat mungkin akan lebih kejam dan sadis.

Kalau kita tidak waspada pintu kehancuran sudah di depan mata, entah siapa yang memegang kunci dan siapa yang akan membukanya..(*)

1 Maret 2025