Korupsi Jumbo Patra Niaga 968 T, Ketum DPP APIB Erick Sitompul: Kejagung Agar Tangkap Semua Pejabat Yang Terlibat Korupsi Pertamina
JAKARTASATU.COM– Berita mengejutkan publik nasional beberapa hari ini terjadi dengan adanya penangkapan 9 orang pejabat penting di beberapa anak perusahaan Pertamina dan petinggi perusahaan swasta.
Heboh berita ini bukan cuma karena ditangkapnya Dirut PT. Patra Niaga Pertamina, Riva Siahaan, CEO PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi dan 7 pejabat penting anak perusahaan Pertamina termasuk putra importir minyak raksasa Reza Chalid yakni Kerry Andrianto Riza selaku beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa.
“Menjadi sangat mengejutkan karena kerugian negara yang luar biasa besar yakni Rp. 193,7 Triliun hanya di tahun 2023 saja. Pihak Kejagung mengungkap kejahatan korupsi ini berlangsung dalam rentang waktu periode 2018 – 2023,” kata Erick Sitompul, Senin (3/3/2025).
Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengungkap bahwa korupsi ini dilakukan selama 5 tahun dengan modus pembelian import minyak Pertamax dengan penurunan spec Ron 92 menjadi Ron 90, namun dijual di SPBU dengan harga Ron 92 dengan mencampur bahan pewarna.
Ketum DPP APIB ( Aliansi Profesional Indonesia Bangkit ), Erick Sitompul menyatakan pihaknya mendukung sepenuhnya pengungkapan dan penangkapan oleh pihak Kejagung.
“Kita berharap pihak Kejagung untuk menangkap semua siapapun pejabat-pejabat lain lagi yang terlibat bahkan hingga ke jajaran pejabat diatasnya di jajaran Pertamina bila ikut terlibat,” Erick Sitompul katakan dengan geram.
“Bahkan sebaiknya terhadap seluruh perusahaan perusahaan BUMN yang ditengarai adanya korupsi terhadap uang negara dalam skala besar harus di sapu bersih oleh Kejagung. Jangan tanggung tanggung. Sudah saat nya negara kita ini bersih dari para perampok uang negara dan uang rakyat,” tambah Erick.
Erick Sitompul menegaskan Ini nilai korupsi yang terbesar selain nilai korupsi PT Tambang Timah di Babel. Sungguh sudah luar biasa kejahatan korupsi korporasi di Indonesian apalagi ini perusahaan milik negara.
“Udah gak usah bicara tata kelola Good Corporate Governance lagi. Ini mereka penjahat semua. Sangat rakus dan memuakkan mereka para penjahat itu, ” tandas Erick Sitompul.
“Bayangkan, nilai korupsi 193,7 Trilyun hanya di tahun 2023 saja. Para ahli Kejagung menghitung kerugian akibat korupsi selama 5 tahun sejak 2018 – 2023 mencapai 986 Trilyun. Hampir 1000 Trilliun,” benernya.
Kejagung harus tangkap semua yang terlibat. Jangan pilih bulu seperti korupsi yang tambang timah. Harus sampai ke petinggi holdingnya kalangan management Pertamina yang terlibat juga harus di tangkap, terutama kalangan direksi atau komisaris era 2018 – 2023.
“Bahkan bila korupsi terbesar di negara kita ini melibatkan petinggi kementerian BUMN atau Kementerian tehnis seperti ESDM atau bila diduga ada terlibat pimpinan lembaga lain ya harus diungkap dan tangkap juga,” kata Erick gemas.
Dahsyat sekali kejahatan korupsi ini. Coba bayangkan berapa ribu Puskesmas, Sekolah, Universitas atau berapa ribu industri UMKM yang bisa dibangun dengan nilai korupsi sebesar itu .
“Korupsi super jumbo ini tentu melibatkan banyak sekali orang dan pejabat instansi terkait. Tidak mungkin hanya ke 9 koruptor itu saja,” ungkap Erick kepada media seusai rapat internal pimpinan APIB dengan Ketua Apib DKI Amru Mahhali dan Ketua Apib Sumut Suhaimi Akbar di kawasan Kuningan, Jaksel, beberapa hari lalu. (Yoss)