Anak-anak Palestina mengisi botol air mereka dari truk air MSF. Petugas air dan sanitasi MSF Yousef Al-Khishawi, di belakang, mengawasi distribusi air kepada para pengungsi di wilayah pesisir Mawasi Rafah di selatan Jalur Gaza. © Mohammed Abed/MSF
Anak-anak Palestina mengisi botol air mereka dari truk air MSF. Petugas air dan sanitasi MSF Yousef Al-Khishawi, di belakang, mengawasi distribusi air kepada para pengungsi di wilayah pesisir Mawasi Rafah di selatan Jalur Gaza. © Mohammed Abed/MSF

JAKARTASATU.COM– Terkutuk “israel”, karena Netanyahu menghentikan semua bantuan yang masuk ke Gaza. Demikian kata politisi PKS Mardani Ali Sera, lewat akun X-nya, Ahad.

Penghentian bantuan masuk Gaza ditengarai adanya proposal baru menyangkut perpanjangan gencatan senjata fase satu hingga 20 April yang diajukan “israel” dan pendukungnya, AS dengan tuntutan baru—untuk menekan Hamas.

Padahal, gencatan senjata fase satu selama 42 hari itu telah usai. Berbarengan dengan 1 Ramadan 1446 Hijriah atau 1 Maret 2025. Dan Hamas, kata Mardani, sudah siap dengan perundingan gencatan senjata tahap dua bersama Qatar, Mesir, dan AS.

Atas hal itu, terbaru, Hamas menolak rancangan perpanjangan gencatan senjata dengan Israel.

Informasi perihal penolakan disampaikan pejabat Hamas Mahmoud Mardawi saat diwawancarai oleh Al-Jazeera pada Ahad (2/3) waktu setempat. Dia mengatakan, dengan penolakan ini maka pelepasan sandera Israel akan ditunda. (RIS)