Sidang PHI
Sidang PHI

JAKARTASATU.COM – Di tengah hiruk-pikuk dunia jurnalistik, ada kisah yang menggetarkan hati—kisah tentang keberanian, solidaritas, dan keadilan. Di ruang sidang Pengadilan Negeri Surabaya pada Selasa, 4 Maret 2025, Miftah Faridl, jurnalis berprestasi yang pernah menerima berbagai penghargaan bergengsi, berdiri teguh melawan keputusan manajemen CNN Indonesia yang dinilai tidak adil.

Di Balik Pintu Sidang: Momen yang Menggugah

Saat pintu ruang sidang terbuka, tercium aroma keadilan dan keberanian. Faridl, yang dibela oleh tim penasihat hukum dari Komite Advokasi Jurnalis (KAJ) Jawa Timur—Salawati Taher, Romi Martens Yuswantoro, dan Mahendra Suhartono—menghadirkan bukti yang menyatakan bahwa pemotongan upah sepihak bukanlah cerminan dari kondisi ekonomi perusahaan yang sedang terpuruk akibat pandemi. Malah, saksi-saksi kunci, Edy Can dan Joni Aswira Putra, dengan tegas mengungkapkan fakta bahwa di masa pandemi, CNN Indonesia justru meraup pendapatan dari iklan besar, terutama dari pemerintah dan kementerian terkait. Ironisnya, meski kondisi keuangan terbukti sehat, keputusan untuk memotong upah karyawan tetap dijalankan tanpa transparansi.

Dalam rapat-rapat rutin yang berlangsung setiap minggu, tidak pernah ada kata sepatah pun mengenai rencana pemotongan upah. Edy Can, yang telah lama menjabat sebagai News Production Manager sejak 2015, mengungkapkan bahwa efisiensi operasional memang dilakukan—seperti pengetatan biaya perjalanan dinas dan penundaan rekrutmen—tetapi tidak pernah mencakup pengurangan gaji karyawan. Sementara itu, Joni Aswira Putra menambahkan bahwa keputusan pemotongan upah diumumkan secara mendadak di forum yang dipimpin oleh Wakil Pemimpin Redaksi, Riza Pahlevi, tanpa disertai surat keputusan resmi. “Kami tahu tepatnya pemotongan itu terjadi sehari sebelum gajian tanggal 28 Juni 2024, namun rincian persentase dan durasinya masih menjadi misteri,” ungkapnya dengan nada kecewa.

Sidang PHI
Sidang PHI

Kedua saksi tersebut menegaskan bahwa prosedur standar dalam pembuatan kebijakan keuangan—yang biasanya dilengkapi dengan dokumen resmi dan nomor surat—tidak diindahkan dalam kasus ini. Hal tersebut semakin menajamkan pertanyaan, bagaimana bisa sebuah keputusan yang menyangkut hak fundamental pekerja diambil tanpa landasan administratif yang jelas?

Solidaritas di Tengah Badai

Di balik tirai persidangan, terselip kisah inspiratif tentang solidaritas. Faridl, meskipun tengah menghadapi tekanan berat, menyatakan rasa syukurnya atas dukungan penuh dari rekan-rekan seperjuangan. Dua saksi, yang datang dari Bogor dan Depok, rela menanggung biaya pribadi dan mengumpulkan dana secara patungan demi hadir di ruang sidang, menjadi simbol nyata dari semangat kebersamaan dan keadilan. Dukungan ini bukan hanya soal kehadiran di ruang sidang, melainkan juga cerminan betapa nilai-nilai integritas dan profesionalisme tetap hidup di tengah kebijakan yang terkesan sewenang-wenang.

nobar cuttocut
nobar cuttocut

Lebih dari itu, gerakan perlawanan ini bukanlah perjuangan individu semata. Pada Juli 2024, ratusan karyawan yang merasa dirugikan pun menyuarakan penolakan mereka melalui petisi dan bahkan mendeklarasikan serikat pekerja Solidaritas Pekerja CNN Indonesia (SPCI). Meskipun sebagian besar deklarator akhirnya menghadapi pemecatan sepihak, semangat untuk menegakkan keadilan tetap berkobar. Faridl, bersama tujuh rekan lainnya yang masih bertahan, terus melangkah di jalur hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, menantang status quo demi menegakkan hak-hak pekerja.

Dari Panggung Pahit Menuju Inspirasi

Kisah ini menjadi lebih dari sekadar sengketa perburuhan; ia adalah potret nyata bahwa keadilan tidak pernah mudah didapatkan. Di balik setiap keputusan kontroversial, terdapat kisah inspiratif tentang keberanian menghadapi arus dan menolak ketidakadilan. Prestasi Faridl, yang pernah mendapatkan penghargaan Adinegoro—salah satu penghargaan tertinggi di dunia pers—menjadi bukti bahwa nilai integritas dan dedikasi profesional tidak bisa diukur dari angka semata. Bahkan ketika gajinya dipotong, ia dan timnya tetap mempersembahkan karya terbaik untuk CNN Indonesia, yang ironisnya sekaligus dijadikan bahan pemasaran oleh manajemen untuk menarik iklan.

Film dokumenter berjudul Cut to Cut yang mendokumentasikan perlawanan ini diputar secara swadaya di 21 kota di seluruh Indonesia, menambah semarak perjuangan para pekerja yang berani menyuarakan keadilan. Dokumenter ini bukan hanya sebuah catatan sejarah, melainkan juga sumber inspirasi bagi setiap insan yang tengah berjuang menghadapi tantangan dalam hidupnya.

nobar cuttocut
nobar cuttocut

Harapan untuk Perubahan

Dalam dunia yang serba cepat dan sering kali mementingkan keuntungan semata, kisah Miftah Faridl dan rekan-rekannya mengingatkan kita bahwa keberanian untuk berkata “cukup” terhadap ketidakadilan adalah awal dari perubahan yang lebih besar. Mereka membuktikan bahwa dalam setiap tekanan, ada ruang untuk integritas, dan dalam setiap keputusan sewenang-wenang, ada kekuatan untuk bangkit dan menuntut keadilan.

Di tengah gelombang perubahan zaman, kisah ini menginspirasi tidak hanya para pekerja, tetapi juga seluruh masyarakat yang percaya bahwa hak asasi dan keadilan harus dijunjung tinggi. Melalui perjuangan mereka, terukir pesan bahwa setiap suara, sekecil apapun, memiliki kekuatan untuk mengguncang sistem yang kelam. Di mana ada kemauan, di situ ada jalan menuju keadilan. |WAW-JAKSAT