Gita Sabharwal Kepala Perwakilan PBB di Indonesia | ig@uniinindonesia
Gita Sabharwal Kepala Perwakilan PBB di Indonesia | ig@uniinindonesia
JAKARTASATU.COM – Dalam konferensi pers yang diadakan di Rumah PBB untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2025, Gita Sabharwal, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia (8/3), menyampaikan sambutan yang menegaskan komitmen PBB bersama pemerintah dalam mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia.
Sabharwal menyampaikan bahwa Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama pada aspek kesetaraan gender. Meskipun beberapa sektor masih membutuhkan percepatan, data dari survei global PBB “We the Women” menunjukkan optimisme: tiga perempat perempuan percaya kondisi mereka akan membaik dalam lima tahun mendatang dan lebih dari dua pertiga merasa memiliki kendali atas masa depan mereka.
Lima Pilar Kerja Sama
Dalam sambutannya, Sabharwal menguraikan lima bidang utama kerja sama antara PBB dan pemerintah untuk memperkuat posisi perempuan:
Teknologi dan Inovasi: Hampir 47% perempuan Indonesia melihat kecerdasan buatan (AI) sebagai peluang untuk kemajuan. Kolaborasi dengan UNESCO, UN Women, dan UNICEF bertujuan menyusun regulasi AI yang menjamin partisipasi perempuan dan anak secara aman dalam dunia digital, termasuk pelatihan STEM.
Pemberdayaan Ekonomi: Enam dari sepuluh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dikelola oleh perempuan. Dukungan dari ILO, UNDP, UNIDO, dan ITC diarahkan untuk meningkatkan akses pembiayaan dan membuka pasar baru bagi usaha-usaha yang dikelola perempuan.
Kepemimpinan dalam Perubahan Iklim: Program UNDP telah memasang 22 pembangkit listrik tenaga surya di daerah terpencil, dengan 50% operator lokal yang terlatih adalah perempuan. Di samping itu, inisiatif UNEP membantu bisnis berbasis pemanfaatan lahan, seperti petani kelapa di Yogyakarta, untuk mengadopsi teknologi tahan kekeringan demi mengurangi erosi dan meningkatkan pendapatan.
Perlindungan dari Kekerasan: Bersama UNFPA, UNODC, WHO, dan lembaga terkait lainnya, pemerintah memperkuat layanan dan mekanisme pencegahan kekerasan terhadap perempuan untuk menciptakan ruang yang aman dan mendukung hak asasi.
Peran di Misi Perdamaian: Indonesia merupakan kontributor terbesar kelima bagi pasukan penjaga perdamaian PBB, dengan hampir 600 perempuan yang tergabung dalam misi perdamaian. Angka ini diharapkan terus meningkat sebagai bukti nyata peran strategis perempuan dalam menjaga perdamaian dunia.
Sinergi Kemitraan
Sabharwal menekankan bahwa keberhasilan program-program tersebut merupakan hasil kemitraan yang kuat antara pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mencapai kesetaraan gender dan mengakselerasi pencapaian SDGs di Indonesia.
Dalam sambutannya, Gita Sabharwal menegaskan bahwa peran serta perempuan adalah elemen penting dalam pembangunan nasional. PBB bersama pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung dan memberdayakan perempuan sebagai agen perubahan, sehingga masa depan Indonesia dapat tercipta atas dasar kesetaraan dan keadilan.
Sambutan yang lugas dan jelas ini mencerminkan langkah nyata untuk memajukan perempuan Indonesia serta menegaskan bahwa kemitraan strategis adalah kunci dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.