Penguasa Pembohong

Sutoyo Abadi

Presiden Amerika Serikat Abraham Lincoln pernah mengatakan bahwa “tidak ada manusia yang sanggup mengingat dengan baik untuk bisa menjadi pembohong yang sukses.”

Rakyat dalam ritmenya terus di beri umpan berita gembira macam – macam bentuk, narasi dan judulnya. Saat itu rakyat hingar-bingar bersorak gembira, penuh harapan, tiba tiba redup seketika mengetahui ternyata semua omon – omon

Rakyat terus menerus menyaksikan kebohongan dari para penguasa, tetap tidak berdaya dan sulit memergoki mereka saat mereka sedang berbohong. Terlebih kalau mereka berbohong dengan cara mempermainkan fakta dikemas seolah olah kebenaran.

Padahal bohong lebih menguras mental daripada mengatakan kejujuran, munculah istilah baru yang disebut paltering  ( mempermainkan kebenaran ).

Saat rakyat dibohongi oleh orang yang punya kekuasaan, sebenarnya keyakinan rakyat terhadap penguasa tersebut sudah sangat muak,  reaksi rakyat sangat sinis menanggapi setiap cuap – cuap mereka.

Kebohongan penguasa beredar luas di masyarakat, sehingga batas antara kejujuran dan kebohongan menjadi abu-abu.

Ketika seseorang berbohong untuk memanipulasi orang lain atau secara sengaja untuk menyesatkan orang lain, justru menjadi kebanggaan dan dianggap sebagai kebenaran untuk meraih kekuasaan.

Mempermainkan kebenaran jadi taktik negosiasi yang sangat umum. Individu yang dipermainkan tidak bisa membedakan antara sedang dibohongi atau dipermainkan.

Penguasa dan politisi umumnya memanipulasi kebenaran. Sulit juga mengetahui mana ‘fakta’ yang menyimpang saat kita mendengar hal yang kedengarannya benar. Dunia kekuasaan menganggapnya hal biasa, telah menjadi tontonan kehidupan sehari – hari yang sangat menjijikkan dan memuakkan.

Selalu kita dapati kebenaran yang rancu, norma sosial akan mencegah. Di media massa netizen selalu menanyakan apakah hal tersebut benar atau tipuan.

Itulah wajah sikap, perilaku penguasa  sontoloyo, yang telah kehilangan  norma, etika, tata nilai dan kepatutan dalam kehidupan manusia yang beradab, kehidupan berubah menjadi manusia yang liar saling menipu dan memangsa satu sama lain. (*)

7/3/2025