Menebak Dampak Pertemuan Presiden Dengan 8 Pengusaha Besar
Oleh : Girarda
Pemerhati sosial
Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran 8 pengusaha besar Indonesia di Istana Negara Jakarta, Kamis (6/3/2025). Sebuah pertemuan yang sudah pasti tidak ujug-ujug, tiba-tiba terjadi. Pasti ada perencanaan dan agenda yang telah di susun. Melihat tempat pertemuan di Istana Negara agenda pembicaraan secara kenegaraan pastilah penting.
Sekitar 5 bulan masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ada peristiwa-peristiwa yang menyedot perhatian masyarakat. Antara lain putusan banding kasus Harvey Moeis, terbongkarnya kasus pengadaan BBM Pertamax dengan nilai fantastis sekitar Rp1000 triliun, pagar laut PIK 2 yang ternyata banyak kejadian serupa di daerah yang tersebar di tanah air, gelombang PHK besar-besaran dengan puncaknya PHK sekitar 10.000 orang sekaligus tutupnya pabrik tekstil Sritex. Kejadian-kejadian tersebut di atas seandainya bisa terangkai dengan apik bida menjadi sajian yang cukup menarik.
Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Negara yang dipundaknya nasib keseluruhan bangsa Indonesia digantungkan. Para pengusaha besar papan atas secara de facto menguasai ekonomi Indonesia. Pertemuan keduanya akan menggambarkan bagaimana relasi antara kekuasaan dengan pengusaha besar. Apakah kekuasaan bisa mengarahkan kekuatan ekonomi agar ikut memecahkan persoalan bangsa, seperti gelombang PHK dan mengatasi pengangguran, mengatasi kesenjangan ekonomi yang cukup tajam, meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apakah penegakan hukum terhadap korupsi dan penyelewengan lainnya yang sudah dibuka pada 5 bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tetap berjalan lancar, dan semakin banyak kasus yang terungkap. Meninggalkan era jaman gombal sein kanan belok kiri menuju era terang penegakan hukum tanpa pandang bulu, menuju kemajuan bangsa dengan langkah terukur tanpa menggantung di awang-awang.
Buat rakyat awam apa makna pertemuan para pengusaha besar dengan Presiden di Istana Negara bisa terlihat dari peristiwa-peristiwa mendatang. Apabila kasus pagar laut/PSN PIK 2 berhenti di Kepala Desa Kohod, kasus pengadaan BBM Pertamax berhenti pada tersangka yang sudah ditahan, tidak ada lagi pengungkapan kasus korupsi spektakuler lain yang dibongkar, bisa disimpulkan bahwa pengusaha besar punya pengaruh kuat terhadap kekuasaan/pemerintah. Sebaliknya bila kasus pagar laut/PSN PIK 2,kasus pengadaan BBM Pertamax, bisa terus berjalan proses hukumnya hingga semua yang terlibat tanpa pandang bulu terkena sanksi hukum seberat-beratnya, ditambah lagi dengan pengungkapan kasus besar yang lain, ditambah lagi ada solusi terhadap PHK massal, maka berarti kekuasaan cukup tegak untuk menjalankan pemerintahan, termasuk mengarahkan kekuatan-kekuatan ekonomi raksasa guna mencapai keberhasilan program pemerintah.
Pertemuan para pengusaha besar dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, bagaimana dampaknya bisa dilihat dari peristiwa mendatang. Akan terlihat apakah pemerintahan sekarang meninggalkan era gombal belok kanan sein kiri yang ternyata banyak mega skandal di dalamnya, ataukah sekedar berganti nama menjadi pemerintahan omon-omon.