Perubahan – Perubahan Besar Sedang Terjadi Di Dunia, Terjadi Semacam Geopolitical Realignment Of Countries

By Sayuti Asyathri

Untuk menavigasi perubahan-perubahan geopolitik besar itu harus hadir pribadi-pribadi besar yang menjadi komandan untuk menavigasi dan mengola perubahan- perubahan kritis itu. Ketika terjadi perubahan besar dari orde lama ke orde baru, Pak Harto harus diakui adalah sebuah pribadi besar yang tangguh dalam menavigasi dan mengelola perubahan.

Konstitusi negara negara dunia dalam menghadapi perubahan itu memberikan ruang kekuasaan sangat besar di tangan Presiden untuk menerbitkan perintah perintah ekseskutif tanpa hambatan berarti dari cabang kekuasaan lain. Orang memaklumi karena presiden memikul tanggung jawab dalam menavigasi perubahan. Secara bersamaan suatu bangsa dan negara yang menjalani perubahan besar seperti itu mempertaruhkan masa depan mereka pada seorang presiden. Baik dalam soal keselamatannya maupun kewarasannya dalam pengambilan keputusan.

Maka timbul pertanyaan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk mengamankannya dari keselamatan hidupnya dan kewarasan.

Dimensi kewarasan ini di masa ini mengemuka, karena protokol keselamatan hidup sudah baku. Tetapi terakhir berkembang ancaman yang sangat mengerikan yakni berkembangnya teknologi chemical and herbal properties yang bisa meracuni kewarasan.

Saya sebut itu sebagai bahaya bahan bahan obat yang meracuni epistemic consiousness.

Nah apa saja racun epistem itu mari kita baca penjelasan berikut dari deep seek.

Istilah “obat racun epistemik” merujuk pada zat yang dapat mengganggu fungsi kognitif, yang berpotensi menyebabkan bias, penalaran yang salah, atau persepsi yang terdistorsi. Baik zat kimia maupun sediaan herbal tertentu dapat termasuk dalam kategori ini karena efeknya pada otak dan kognisi.

Berikut ini adalah ikhtisar dari kedua kategori tersebut:

1. Obat Kimia

a. Alkohol
Efek: Mengganggu penilaian, koordinasi, dan penalaran. Penggunaan secara teratur dapat menyebabkan penurunan kognitif jangka panjang.

Konteks: Sering dikaitkan dengan kesalahan pengambilan keputusan dan persepsi realitas yang terdistorsi.

b. Stimulan
Contoh: Kokain, metamfetamin, dan obat ADHD yang diresepkan (misalnya, Adderall, Ritalin).

Efek: Euforia jangka pendek dan energi yang meningkat dapat menyebabkan rasa percaya diri yang berlebihan, penilaian risiko yang buruk, dan pengambilan keputusan yang impulsif.

c.  Depresan
Contoh: Benzodiazepin (misalnya, Xanax, Valium).
Efek: Dapat menyebabkan sedasi, kebingungan, dan gangguan fungsi kognitif; juga dapat menyebabkan kehilangan ingatan.

d. Halusinogen
Contoh: LSD, jamur psilocybin, mescaline.
Efek: Mengubah persepsi dan kognisi secara mendalam; sementara beberapa pengguna melaporkan wawasan yang bermanfaat, penggunaan yang berlebihan dapat menyebabkan realitas yang terdistorsi dan pemikiran kritis yang berkurang.

e. Opioid
Contoh: Oksikodon, heroin, fentanil.
Efek: Meskipun memberikan pereda nyeri, obat ini dapat menyebabkan penilaian yang kabur, kebingungan, dan ketidakmampuan untuk membuat keputusan yang tepat dari waktu ke waktu karena kecanduan.

2. Zat Herbal

a.  Cannabis
Efek: Mengubah persepsi dan proses berpikir. Dapat menyebabkan gangguan memori jangka pendek dan rentang perhatian yang berkurang. Pada beberapa pengguna, dapat meningkatkan kreativitas, sementara pada yang lain, dapat menyebabkan penurunan motivasi dan kejernihan kognitif.

b. Kava
Efek: Dikenal karena efek ansiolitiknya (mengurangi kecemasan), dapat mengganggu koordinasi motorik dan fungsi kognitif. Penggunaan kronis dapat menyebabkan ketergantungan dan penarikan.

c. Kratom
Efek: Dapat memiliki efek stimulan atau sedatif tergantung pada dosisnya. Penggunaan rutin dapat menyebabkan perubahan fungsi kognitif, dengan potensi masalah kecanduan yang dapat memengaruhi pemikiran kritis.

d. Yohimbine
Efek: Sering digunakan sebagai afrodisiak dan stimulan, dapat menyebabkan kecemasan dan meningkatkan detak jantung, yang menyebabkan kebingungan atau gangguan penalaran.

e.  Kaktus Peyote dan San Pedro
Efek: Mengandung mescaline, suatu halusinogen yang mengubah persepsi dan proses kognitif secara drastis; dapat menyebabkan wawasan tetapi juga kebingungan dan salah tafsir terhadap realitas.

Kesimpulan

Baik zat kimia maupun herbal dapat diklasifikasikan sebagai “racun epistemik” ketika keduanya mengganggu kemampuan otak untuk memproses informasi secara rasional dan akurat. Dampak zat-zat ini dapat sangat bervariasi di antara individu, dipengaruhi oleh dosis, konteks penggunaan, dan kondisi kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk mendekati penggunaan zat psikoaktif apa pun, baik kimia maupun herbal, dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan potensi risiko dan manfaatnya.

Racun epistemic sekarang sudah sangat berkembang. Dan dalam dunia ancaman pemerasan dan pembunuhan politik beberapa negara mengembangkannya sangat canggih dan konfidensial. Biasanya dititipkan pada obat yang disuntikkan atas nama pengobatan. Hasilnya luar biasa, terjadi kekaburan rasa terhadap yang baik dan buruk. Yang menjadi korbannya akan melihat orang orang jahat yang kaya dan kuasa dalam kegembiraan dan harapan menyenangkan. Sistem navigasi nilai nilai moral luhur yang berada dalam kendalinya alami kebebalan directivenya semacam yang digunakan Israel sehingga lahirkan doktrin Hannibal Directive yang mengizinkan pembunuhan pada warga sendiri.

Ketika terjadi pengaburan makna dan values dalam kehidupan berbangsa maka hukum alami kekacauan dan negara bisa alami take over oleh kelompok mafia yang sudah siaga berada di sekitar presiden.