Faizal Assegaf Pertanyakan Sikap Demokrat, Bila Tolak Segera Keluar dari Kabinet Jangan Lempar Batu Sembunyi Tangan

JAKARTASATU.COM Revisi UU TNI menuai polemik. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan mensinyalir Komisi I DPR RI menggelar rapat diam-diam bersama pemerintah untuk membahas aturan tersebut di sebuah hotel di Jakarta Pusat.

Koalisi Masyarakat Sipil mencurigai dengan lokasi RUU TNI dilakukan di hotel mewah agar sulit diakses masyarakat.

Terkait pembahasan RUU TNI, Kritikus Faizal Assegaf lontarkan kritiknya diunggah di media sosial X pada Ahad, 16/3/2025.

“Demokrat dan SBY dukung atau #TolakRUUTNI …? Bila menolak, sebaiknya AHY dan politisi Demokrat keluar dari kabinet. Agar tidak terkesan lempar batu sembunyi tangan,” kata Faizal Assegaf.

“Di sisi lain, elite PDIP agresif menyerang Polri melalui julukan Parcok (Partai Coklat). Dan memposisikan Mulyono penjahat utama,” Faizal menegaskan.

“Tapi ironinya, Puan justru kian mesra dengan Jokowi,” tukas Faizal.

Lantas Faizal Assegaf menilai kelicikan para elit penguasa sementara di bawah rakyat menjadi korban

“Fenomena kelicikan elite penguasa. Saling merampok, tipu-tipu dan rakus. Hasilnya rakyat kecil, prajurit dan ASN di level bawah menjadi korban,” tandas Faizal.

Diketahui, sejak Jumat (14/3/2025) kemarin, Komisi I DPR RI bersama pemerintah menggelar rapat Panja membahas RUU TNI. Rapat ini diselenggarakan di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Pusat, secara tertutup.

Anggota Komisi I DPR Tb Hasanuddin membenarkan rapat pembahasan RUU TNI tersebut. Dia mengatakan rapat diikuti Panja UU TNI DPR dan Panja UU dari pemerintah.

“Betul, Panja UU TNI DPR dengan Panja UU dari pemerintah,” kata Tb Hasanuddin saat dimintai konfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (14/3/2025).

Hasanuddin menuturkan rapat digelar sejak pukul 13.00 WIB. Hingga malam ini, rapat masih berlangsung.

“Sejak jam 13.00 WIB,” ujarnya.

Hingga saat ini, rapat Panja ini masih berlangsung. Rencananya, rapat ini akan berlangsung hingga pukul 22.00 WIB nanti. (Yoss)