Neo Oligarki Terganggu, Turunkan Bursa Effek dan Penolakan RUU TNI?

By Andrianto Andri
Pengamat Kebangsaan

Adanya tinggi tensi penolakan UU TNI serta memburuknya Bursa effect meski sifatnya kondisional tetaplah menjadi perhatian seksama, artinya ada kepentingan besar terganggu yang selama sepuluh tahun ini menikmati gula-gula Ekonomi.

Mereka inilah neo Oligarki yang terganggu dengan gagasan gagasan Presiden Prabowo yang sosialistik, pro rakyat di antaranya Koperasi Desa Merah Putih,
Makan Bergizi Gratis.

Prabowo juga pro nasionalisme, pro keadilan,anti korupsi, anti keserakahan, membentuk Danantara dll.

Lantas Presiden Prabowo bergabung dengan BRICS, kerjasama dengan Iran soal drone, sangat pro Palestina, tak segan Prabowo tampil menyuarakan secara vocal membela kepentingan Islam di dunia.

Neo Oligarki inilah dengan antek anteknya yang berbalut kata manis Koalisi Masyarakat Civil Indonesia merasa terganggu.

Jikapun ada sejumlah kebijakan yang masih kedodoran, langkah sesegera mungkin Presiden Prabowo adalah kembalikan UU KPK seperti semula dan tingkatkan anggarannya, Segerakan UU Perampasan asset, Wujudkan UU Anti korupsi dengan beri hukuman maksimal sehingga putusan Hakim bisa maksimal,
Reshuflle kabinet segera out para Menteri dari rezim terdahulu yang sentimen negatif tinggi di mata publik.