Ide Prabowo Bangun Penjara di Pulau Terpencil, Ketua Komisi III DPR: Perlu Ditanggapi Secara Luas
JAKARTASATU.COM– Ketua Komisi III DPR menyikapi Willy Aditya menyikapi ide Presiden RI Prabowo Subianto yang mau isolasi koruptor di pulau terpencil dinilai sebagain moment pemerintah untuk merevitalisasi lembaga pemasyarakatan yang ada sekarang. Untuk itu ide Prabowo perlu ditanggapi secara luas.
Menurut Willy ide Presiden Prabowo bukan hanya persoalan hukuman bagi narapidana koruptor. Melainkan juga dalam kerangka perbaikan sistem lembaga pemasyarakatan.
“Kalau kita lihat dari keberadaan 525 lokasi lapas dan rutan yang ada saat ini di 33 Kanwil Pemasyarakatan, itu terjadi over kapasitas di atas 100%. Artinya kita memang butuh metode menguranginya,” kata Willy, dalam keterangannya, dikutip pada Rabu, 19 Maret 2025.
Selain itu kata Willy Indonesia memiliki 17 ribu pulau yang mestinya jadi perhatian.
“Boleh jadi dari 17 ribu pulau yang ada di wilayah kita itu memang dapat menjadi solusi,” jelas Willy.
Lanjut Willy, kenyataan saat ini narapidana korupsi menempati posisi kedua tertinggi jumlah warga binaan khusus yang menempati berbagai Lapas dan Rutan di Tanah Air. Ada 5.196 warga binaan kasus korupsi di seluruh Indonesia saat ini.
Menurut Ketua Komisi XIII DPR RI ini angka itu jauh lebih kecil daripada jumah warga binaan kasus pembunuhan yang 5.266. Bahkan, kata dia, jauh sangat kecil ketimbang kombinasi warga binaan kasus yang berjumlah 122.186.
Ia menjelaskan dari data-data yang ada, warga binaan dengan vonis hukuman mati atau seumur hidup hanya ada 5 orang. Lalu, pembunuhan 486, sementara narkotika terdapat lebih dari 1.100 orang.
“Apa yang disampaikan pak Presiden adalah bagaimana pengelolaan lembaga pemasyarakatan bisa manusiawi, termasuk terhadap napi koruptor dan warga binaan lainnya,” tutur Ketua DPP Partai Nasdem itu.
Ia mencontohkan untuk Aceh bisa saja ditambah pembangunan lapas baru di antara 363 pulau kecil yang ada.
“Di Sumut bisa dipilih dari 229 pulau. Untuk Jawa misalnya bisa dibangun di pulau-pulau di Lampung, atau NTB, dan lainnya,” ujar willy.
Ia pun minta kementerian teknis untuk segera melakukan kajian komprehensif. Upaya itu untuk menindaklanjuti usulan yang disampaikan Presiden Prabowo.
“Karena ini idenya berasal dari Pak Presiden, maka semestinya kementerian teknis juga, bisa segera bersiap dengan kajian komprehensifnya,” jelanya.
Diketahui, Presiden Prabowo melempar wacana ingin membangun penjara khusus koruptor. Dia bilang ada keinginan membangun penjara kokoh di pulau terpencil.
“Saya nanti juga akan sisihkan dana, saya akan bikin penjara yang sangat, pokoknya sangat kokoh di suatu tempat yang terpencil, mereka tidak bisa keluar malam hari,” kata Prabowo dalam acara peresmian mekanisme baru penyaluran tunjangan ASN di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, Kamis, 13/3 2025.
Prabowo menuturkan ia mau mencari pulau untuk memenjarakan koruptor.
“Kita akan cari pulau, kalau mereka mau keluar, biar ketemu sama hiu,” tambahnya.
Gagasan Prabowo itu sebagai penegasan keinginannya untuk perang terhadap korupsi. Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku tak takut menghadapi koruptor. (Yoss)