Hizbullah Indonesia:
SAATNYA MELAWAN PRABOWO (10): Menggagalkan Pemerintahan PKI Gaya Baru Wiwik-Wowok… Untuk Kembali Memberlakukan Pancasila dan UUD 1945 (2)
Sri-Bintang Pamungkas
Dengan menerapkan UUD PKI Gaya Baru serta bantuan AS, SBY berhasil memulai merusak NKRI. Atas bantuannya itu, SBY menjuali habis sumur-sumur Minyak Bumi kepada pihak Asing dan Barat Umumnya, sehingga RI terpaksa harus keluar dari Organisasi Pengekspor Minyak (OPEC). Ribuan hektar Tanah dengan SDA-nya pun diberi HGU selama 99 tahun kepada Asing. Di Era SBY-Sri Mulyani tersebut utang LN kepada WB/IMF naik luar biasa demi keuntungan lembaga Keuangan Dunia itu; tanpa mengabaikan korupsi 500 juta USD dalam Kasus Bank Century.
Tidak hanya itu, SBY dibantu oleh Densus 88 mengeksekusi seribuan tertuduh Teroris Aktivis Muslim, termasuk Terdakwa Bom Bali, Mukhlas, Amrozi dan Imam Samudera. Tidak terkecuali, dibunuhnya Teroris Fiktif, Azahari dan Nurdin M. Top yang beritanya disampaikan secara pribadi kpd George W. Bush dan Barack Obama. Tuduhan adanya Teroris Islam itu berlangsung terus sampai sekarang.
Di bawah Joko Widodo, Pemerintahan Negara sudah mulai dijalankan oleh dan untuk PKI Gaya Baru. Kerusakan 10 tahun di bawah SBY semakin berlanjut dan semakin dalam. Keturunan Cina yang tidak jelas asal-usulnya ini ternyata adalah Double Agent Cina dan AS. Tugasnya secara khusus adalah menghancurkan Pribumi dan Islam di Indonesia untuk membangun Negara Baru dengan Panji-panji Komunisme, Kapitalisme dan Liberalisme sekaligus.
Amerika Serikat memang tidak menginginkan superioritas Pribumi sebagaimana dilakukan terhadap penduduk Asli Amerika. Juga tidak menginginkan superioritas Islam sebagaimana dilakukan terhadap Afghanistan, Timur Tengah dan Afrika Utara. Sementara itu Wiwik membuat pula kesepakatan dengan RRC untuk memindahkan jutaan orang Cina Daratan masuk ke Indonesia untuk menguras kekayaan alam Indonesia; serta untuk mendukung Cina-cina Konglomerat menjadi kekuatan Oligarki membangun “Negara Cina” di NKRI.
Dirusaknya tata kehidupan perekonomian Rakyat dan Negara, mengakibatkan habisnya pula kekuatan dan kemampuan Negara dan Rakyat Pribumi mendapatkan kesejahteraan. Diberinya pula Polri kekuasaan yang sangat besar untuk menjadikan NKRI sebagai Negara Kepolisian. Akibatnya, rakyat pun kehilangan ruang memperoleh Keadilan dan Kebenaran dalam Hukum dan HAM.
Ketidakwarasan jiwa Wiwik sejak kelahirannya itu ternyata berhasil merusak dan menghancurkan Indonesia dalam hampir semua segi kehidupan Politik, Ekonomi, Hukum, Keamanan dan Pertahanan Negara. Kekuasaan di Parlemen dan di Kehakiman pun sudah diambilalih Rezim Drakula penghisap darah Rakyat ini. Pencurian dan pemborosan keuangan Negara dilakukan melalui proyek-proyek mercusuar yang tidak bermanfaat, seperti Proyek Infrastruktur yang ugal-ugalan, Kereta cepat Cina dan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan. Rupanya Proyek-proyek Tol Laut dan Poros Maritim dan the Giant Sea Wall di Pantai Utara Jawa yg tertunda dimaksud sebagai terminal untuk mendukung pendaratan jutaan Cina Daratan.
Drakula Wiwik ini berhasil pula dengan cara liciknya dalam Pilpres 2024 “mewariskan” dinasti PKI Gaya Barunya kepada Wowok Prabowo yang juga sama-sama mengidap penyakit Ketidakwarasan Jiwa.
Goncangan jiwa pada Wowok yang bertubi-tubi yang dialaminya sejak kecil sebagai keluarga pelarian politik, dan berbagai goncangan jiwa lainnya, termasuk dipecatnya sebagai Jenderal TNI, karena membunuh dan menculik puluhan Aktivis. Goncangan demi goncangan jiwa itu membentuk diri Wowok menjadi pribadi yang suka kepada kekerasan, otoritarian, dan Kediktatoran Militer, di samping penyakit megalomaniaknya ingin mencapai puncak ketenaran Dunia di luar akal sehat.
Dengan cara itulah Drakula Wowok bekerja bersama Seratusan Mumi-mumi Hidup di Kabinetnya. The Walking Deads tersebut tidak lain adalah para koruptor, penjahat, maling dan perampok Uang dan Kekayaan Negara yang sengaja diciptakan sebelumnya oleh Wiwik. Hanya bisa dihitung dengan jari tangan mereka yang termasuk the Goods; selebihnya adalah the Bads dan the Uglies. Dengan Kabinetnya itu Wowok bermaksud melanjutkan kebijakan PKI Gaya Baru. Tidak untuk kepentingan Rakyat Pribumi dan NKRI, melainkan untuk masyarakat PKI Gaya Baru bersama orang-orang Cina dan Keturunan Asing serta untuk kemasyhuran dirinya.
Retorika Wowok mencapai Indonesia Emas dengan pertumbuhan Ekonomi 8% hanyalah Kebohongan Besar hasil dari pikiran tidakwarasnya. Kerusakan Indonesia selama lebih dari 20 tahun terakhir sebelumnya, khususnya dalam Ekonomi dan Keuangan serta Administrasi Negara yang tidak profesional, sudah dipastikan akan membawanya kepada kegagalan.
Impiannya mendirikan Super Holding BUMN Danantara, Super Holding Koperasi Merah-Putih, Bank Emas dan lain-lain, sementara likwiditas Keuangan Negara kering-kerontang, sudah hampir dipastikan berakhir gagal… Tidak berbeda dengan proyek-proyek Food Estate dan Alutsista yang ditanganinya sebelumnya, yang berakhir dengan hilangnya ribuan trilyun Rupiah Uang Negara
Terbukti Danantara sebagai Badan Pengelola Investasi, yang konon punya Aset 10 ribu trilyun Rupiah, tanpa uang tunai dan current assets lainnya, tidak mampu menyelamatkan 15 ribu Karyawan Sritex yang membutuhkan hanya 26 trilyun Rupiah agar bisa tetap hidup. Danantara juga berisiko menghancurkan Bank-bank BUMN Nasional (Mandiri, BNI dan BRI) dan BUMN-BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak (Pertamina, PLN dan Telkom), yang menyusunnya. Seharusnya Danantara memilih korporasi-korporasi yang lain, milik Negara ataupun Swasta.
Bahkan kekuasaan Wowok sendiri akan collapse, karena baik situasi perekonomian internal maupun internasional tidak mendukung mimpi-mimpinya. Sekalipun telah menjadi orang nomor satu dan membentengi dirinya dengan Jenderal-jenderal Polri dan TNI, Wowok justru memasang badan melindungi Wiwik dari tuntutan rakyat menghukum mati. Sama-sama tidak waras, Wowok tidak merasa dirinya diperalat Wiwik. Sesuai dengan tipu muslihatnya, Wiwik bersama para Cina Konglomerat Oligarki bermaksud menjadikan Gibran, anak Wwik yang Wakil Presiden, untuk menggantikan Wowok menyusul kejatuhannya.
Tentu saja Rakyat Indonesia Pribumi, bersama sisa-sisa Kekuatan Polri dan TNI yang masih setia kepada NKRI, Pancasila dan UUD 1945 tidak akan membiarkan Wiwik-Gibran dengan dukungan Cina Konglomerat Oligarki mewujudkan misi penjajahan NKRI tersebut, baik untuk RRC maupun pihak Asing mana pun; baik dengan Wowok maupun tanpa Wowok.
Sementara itu, dengan sisa-sisa kekuatan yang masih ada, perlawanan Pemuda, Mahasiswa dan Aktivis, serta berbagai komponen masyarakat Pribumi Indonesia yang dewasa ini tumbuh berkembang radikal menentang Rezim Drakula Wowok-Wiwik itu, kini sudah sangat mirip dengan perlawanan Rakyat ketika menggulingkan Soeharto pada Mei 1998, tepat 27 tahun yang lalu. Kejatuhan Rezim Drakula Wowok akan memberikan peluang kepada Rakyat untuk menyatakan kembali berlakunya Pancasila dan UUD 1945 demi mencapai Cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 1945. Peluang Revolusioner itu harus dimanfaatkan pula dengan sebaik-baiknya untuk mengubur habis PKI Gaya Baru…!
(Habis)
Jakarta, 30 Maret 2025
@SBP