JAKARTASATU.COM– Harga logam mulia akan terus menanjak hingga Rp2 juta per gram diprediksi oleh pengamat sekaligus CEO Astronacci International, Gema Goeyardi.
“Tren kenaikan harga emas dunia belum akan berakhir setelah menyentuh angka USD3.167 per troy ounce atau sekitar Rp1,85 juta per gram. Ke depan, harga emas masih akan melanjutkan kenaikannya hingga target akhir tahun di harga USD3.309 per troy ounce, atau bisa melewati Rp2 juta per gram,” kata Gema dikutip laman Indonesia Stock Exchange (IDX).
Gema menilai bahwa kenaikan emas mengikuti tren pelemahan nilai tukar rupiah, dan tekanan inflasi global. “Target ini mengacu ke analisis tren gold yang masih bergerak dalam tren bullish baik mid term maupun short term,” tutur dia.
Secara teknikal, kata dia, dalam pendekatan Elliott Wave, harga emas tengah berada dalam fase corrective wave daily. Di mana kondisi ekonomi dan geopolitik global masih mendukung reli harga emas, khususnya imbas kebijakan moneter yang berpeluang mendorong harga emas naik lebih tinggi.
Gema menjelaskan, target harga emas di level USD3.309 bukan sekadar proyeksi optimistis, tetapi berdasarkan pola teknikal yang konsisten terbaca sejak awal tahun. Menurutnya, target tersebut sangat mungkin tercapai apabila bank sentral AS atau Federal Reserve (Fed) menurunkan suku bunga secara agresif pada semester kedua 2025.
“Kenaikan ini adalah bagian dari gelombang besar yang kami prediksi sejak fase awal,” ujarnya. (RIS)