“Saat ini Telah Menjadi Panggung. Siapa Penulisnya?” (Bagian – 2)
Oleh Aendra MEDITA
Saat ini Negeri ini telah menjadi panggung. Pertanyaannya: siapa sebenarnya penulis skenarionya?
Mereka yang mengaku pemimpin, sejatinya hanya aktor—menyuarakan dialog yang telah disiapkan oleh penulis naskah tak terlihat: para pemilik modal, pemilik algoritma, dan para broker kekuasaan.
Di balik layar, mereka menata pencitraan, menyusun agenda, memoles kebohongan agar tampak seperti pengabdian. Dan seperti panggung teater, semua harus tampak megah. Harus ada lampu. Harus ada musik. Harus ada air mata buatan.
Di tengah semua itu, ada rakyat. Penonton setia. Yang datang tiap lima tahun sekali untuk membeli tiket bernama “demokrasi”. Tapi setelah itu, mereka disuruh duduk manis. Tak boleh ikut mengatur alur. Tak boleh bersuara jika dialognya berbeda.
Jika bersikeras, akan diusir dari gedung pertunjukan, atau dijadikan bahan sindiran di akun resmi pemerintah.
Narasi yang dibangun hari ini adalah kebohongan yang dipoles. Tapi bukan sekadar kebohongan kasar. Ini kebohongan berkualitas tinggi.
Didesain, di-framing, diiklankan. Seolah ini cerita yang benar, seolah ini satu-satunya versi realitas yang layak dipercaya. Rakyat tak lagi diajak berpikir, hanya diajak menyukai.
Suka pemimpinnya, suka branding-nya, suka gaya hidupnya.
Soal kebenaran? Itu terlalu rumit untuk dijual. Terlalu sepi untuk jadi trending.
Seperti di lakon Molière, di mana tipu muslihat Scapin dilakukan demi keuntungan sang majikan, hari ini kita saksikan kebohongan dilakukan demi “stabilitas”.
Tapi stabilitas untuk siapa? Untuk yang punya panggung, bukan yang berdiri di luar pagar. Dan kita semua, suka atau tidak, telah dijadikan bagian dari sandiwara ini. Tabik !
*)ANALIS DI PUSAT KAJIAN KOMUNIKASI POLITIK INDONESIA (PKKPI)
IJAZAH PALSU JOKOWI JADI ISU NASIONAL, DPR MASIH TIDURKAH ?
Oleh Memet Hakim
Pengamat Sosial, Dewan Penasihat Aliansi Profesional Bangkit & Aliansi Penjaga dan Pecinta Bangsa
Banyak...
Pengurus TPUA Kurnia dan Rizal Fadillah Telah Menjalani Pemeriksaan Penyidik PoldaDamai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik)Proses klarifikasi kemarin (14/5/2025) yang dijalankan...
BAMBANG TRI PECINTA, PEMBELA DAN PENDUKUNG PRABOWO SUBIANTO DAN SUHARTO
By Sutoyo Abadi
Penampilan pertama Prabowo Subianto dalam kontestasi pilpres terjadi pada 2009, saat mendampingi Megawati...
JAKARTASATU.COM- Pemerhati pemilu, Titi Anggraini, menyoroti penggunaan terminologi yang berbeda oleh Mahkamah Konstitusi (MK) dalam sejumlah putusannya terkait praktik pembelian suara.
Melalui cuitannya pada...
Megawati Komentari Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Beathor: Mewakili Suara Rakyat Indonesia
JAKARTASATU.COM-- Polemik dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat ke permukaan...