Sedih Rasanya, Para Purnawirawan TNI Sepuh Ini Sulit Mencari Tempat Silaturahmi

Oleh Memet Hakim, Pengamat Sosial

Tetiba ada undangan dari Forum Purnawirawan Prajurit TNI dalam rangka Silaturahmi Forum Purnawirawan Prajurit TNI dan para Tokoh di Kawasan Halim tanggal 17 April 2025. Beberapa hari kemudian ternyata ada perubahan ke Kelapa Gading, tidak ada pikiran apa-apa tentang hal ini karena sudah biasa. Pertemuan dengan para purnawirawan ini  sungguh mengharukan, sedih, bangga dan membuat rakyat seperti penulis ini nyaman. Mereka sudah menjadi rakyat biasa walau tetap bertabur Bintang, tetapi semangat bela negara dan rakyatnya masih kuat, tidak salah jika slogan TNI bersama rakyat itu masih terasa sangat dalam.

Akan tetapi setelah acara yang dipandu oleh Rahma dan Letjen Mar TNI (Purn) Soeharto dalam sambutannya sebagai tuan rumah, beliau dengan sedih menyampaikan perasaan “mengapa kami ini yang jalan kaki saja sudah dipapah masih ditakuti, mencari tempat pertemuan seperti ini juga sulit. Sudah beberapa kali ditentukan akhirnya harus pindah lagi, terakhir di Kawasan Kelapa Gading, alhamdulillah dan ternyata tidak ada masalah. Tidak ada pemikiran untuk menjatuhkan pemerintah, tapi kita ingin agar kebenaran dijaga.

Sebagai Pengamat Sosial saya melihat adanya hubungan tidak harmonis antara para jendral purnawirawan ini dengan para jendral aktif, padahal setahu kami mereka semua bersatu untuk mendukung Presiden Prabowo saat ini. Bahkan menurut salah santu jendral purnawirawan Bintang 2, ada instruksi agar tentara aktif tidak bileh menerima para purnawirawan tersebut diatas. Jika demikian pantas saja pengurus Forum Purnawirawan Prajurit TNI ini tidak mendapatkan respon dari Presiden Ketika ingin bertemu menyampaikan sikapnya yang mendukung teteapi tetap kritis.

Sangat mungkin surat permohonan untuk bertemu dengan presiden itu tidak sampai, atau mungkin sampai tapi peresiden tidak mau menerima. Alangkah tragisnya kejadian ini. Para purnawirawan TNI ini begitu kuat rasa kebangsaan dan nasionalismenya, mereka adalah prajurit sejati yang tetap menjadi prajurit sampai tembakan Salvo berbunyi.

Kedepan kiranya agar komunikasi antara tentara aktif dan purnawirawan ini tetap baik dan harmonis, sebaiknya Kemenham dan Markas TNI sevara aktif menyediakan fasilitas aula atau ruangannya untuk pertemuan2 seperti ini, bahkan jika mungkin sebaikan para petinggi TNI dan Kemenhan ikut serta di dalamnya. Apalagi aset Kemenhan dan TNI kan seluruhnya berasal dari rakyat, para purnawirawan sudah menjadi rakyat. Pertemuan kakak adik, ayah anak sebaiknya dibangun kembali, adapun perbedaan pandangan adalah sesuatu yang baik sebagai bahan masukan untuk semua pihak. Kegiatan komunikasi ini sebenarnya sama saja dengan menjalankan fungsi territorial, membangun persatuan adalah hal yang utama bagi TNI.

Untuk kebaikan negeri ini presiden harus bersedia menerima masukan dari seluruh purnawirawan lurus ini, mereka ini sepengetahuan kami tidak termasuk purnawirawan penjual negeri dan bangsa, terbukti dari Pernyataan Sikap Purnawirawan Prajurit TNI yang dibacakan oleh Mayjen TNI (Purn) Soenarko, mantan Danjen Kopassus sbb.

Kembali ke UUD 1945 asli sebagai Tata Hukum Politik dan Tata Tertib  Kepemerintahan

Mendukung Program Kerja KABINET MERAH PUTIH yang dikenal sebagai ASTA CITA, kebuali untuk kelanjutan pembangunan IKN.

Menghentikan PSN PIK2, PSN Rempang dan kasus-kasus yang serupa dikarenakan sangan merugikan dan menindas Masyarakat serta berdampak pada kerusakan lingkungan.

Menghentikan tenaga kerja asing Cina yang masuk ke wilayah NKRI dan mengembalikan tenaga kerja ke Negara asalnya.

Pemerintah wajib melakukan penertiban pengelolaan pertambangan yang tidak sesuai dengan aturan dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 33 Ayat 2 dan ayat 3.

Melakukan re-suffle kepada para Menteri yang sangat diduga telah melakukan kejahatan korupsi dan mengambil tindakan tegas kepada para Pejabat dan Aparat Negara yang masih terikat dengan kepentingan Presiden RI ke 7 (Joko Widodo)

Mengembalikan Polri pada fungsi KAMTIBMAS (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) dibawah Kemendagri, Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena Keputusan terhadap pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-undang Kekuasaan Kehakiman

Pernyataan ini kelihatannya akan disampaikan langsung kepada presiden Prabowo pada  bulan Februari 2025 di Jakarta, dalam bentuk piagam dalam bingkai pigura yang sudah cantik, akan tetapi mengingat sulitnya bertemu dengan presiden, akhirnya dibacakan pada saat Acara Silaturahmi Prnawirawan Prajurut TNI tanggal 17 April 2025, di Kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pernyataan ini telah ditanda tangani  oleh 103 Jendral, 73 Laksamana, 65 Marsekal dan 91 Kolonel.

Pernyataan diatas ditanda tangani oleh Jendral TNI (Purn) Fachrur Razy & Jendral TNI (Purn) Tyasno Soedarto dari AD, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto dari AL dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnam dari AU dan Jendral TNI (purn)  Try Sutrisno mantan Wakil Presiden.

Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto mempimpin pembacaan Pancasila. Brigjen TNI (Purn) Hidayat Poernomo AKABRI 75, ikut menyampaikan harapan agar persatuan bangsa ini benar-benar dijagam jangan sampai terpecah belah, jangan sampai juga TNI dan Rakyat dipecah belah, selain itu menyampaikan bahwa negara Indonesia ini sedang mendapat ancaman nyata dari DN maupun LN  termasuk masalah PKI. Marsekal  Madya TNI (Purn) Muhamad Amin mengajak agar kita tidak hanya berpikir untuk dunia saja karena sifatnya sementara, jangan sampai bangsa Indonesia yang 90 % dikuasai oligargi yang jumlahnya 10 %, kita harus ingat UUD 45 khususnya pasa 33.

Jendral TNI (purn) Fahrur Razy menyampaikan keinginan bertemu Presiden Prabowo bersama rekan-rekannya untuk menyampaikan bahwa presiden Prabowo berjasa besar buat Jokowi, bukan sebaliknya, sedang Marsekal TNI (purn) Hanafie Asnam menyampaikan kekuatiran adanya rumor yang menyatakan Prabowo njadi presiden prabowo hanya 2 tahun saja, TNI harus menjaga siapa tahu romor itu ada benarnya. Prabowo jangan takut-takut lagi memimoin negeri ini, kami semua mendukung.

Silaturahmi ini juga dihadiri para Jawara dari Banten, DKi dan Jabar serta para Tokoh. Suasana kekeluargaan sangat terasa, mereka memiliki ikatan batin yang kuat, terlihat dari isi Pernyataan Sikap para purnawirawan prajurit ini sama dengan keinginan rakyat umumnya.