EDITORIAL JAKARTASATU: ADMINISTRASI PUBLIK UNTUK MENJAGA MARTABAT DAN NILAI LUHUR BANGSA

BANGSA yang besar tidak hanya diukur dari luas wilayah atau jumlah penduduknya, tetapi dari bagaimana ia menjaga nilai-nilai luhur dalam tata kelola kekuasaan.

Di titik inilah administrasi publik menjadi cermin martabat bangsa. Setiap Bupati, Wali Kota, Gubernur hingga Presiden bukan sekadar pemegang mandat politik, tetapi pemikul amanah sejarah.

Mereka diberi kepercayaan bukan hanya untuk memerintah, tetapi untuk melayani. Bukan hanya untuk memimpin, tetapi untuk menata peradaban.

Administrasi publik adalah jalan tengah antara cita-cita dan kenyataan. Ia adalah wujud konkret dari nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari: keadilan sosial, keberpihakan pada rakyat kecil, penghormatan pada hukum, serta ketulusan dalam bekerja demi kemaslahatan bersama.

Namun, administrasi publik hari ini seringkali ternoda oleh kepentingan sesaat. Sistem yang semestinya netral dan profesional, dipaksa tunduk pada selera politik. Jabatan menjadi komoditas. Pelayanan berubah menjadi transaksi.

Martabat bangsa pun digadaikan. Di sinilah tanggung jawab partai pengusung dan pejabat publik bertemu: bukan hanya memenangkan kekuasaan, tetapi memenangkan kembali kepercayaan rakyat.

Partai politik tidak boleh abai.

Karena dari rahim merekalah lahir pemimpin-pemimpin yang mengelola negeri ini. Administrasi publik harus menjadi alat untuk mengangkat harkat rakyat, bukan memperdalam luka sosial.

Dari sinilah kita bisa membangun bangsa yang tidak hanya modern secara fisik, tetapi juga luhur secara moral. Jika para pejabat publik berani melawan arus pragmatisme, dan partai politik berani membersihkan diri dari kepentingan sesaat, maka kita akan melihat lahirnya kembali wajah Indonesia yang jernih: bangsa yang bermartabat, adil, dan manusiawi.

Karena pada akhirnya, menyelamatkan administrasi publik berarti menyelamatkan masa depan negeri ini. Dan itu hanya mungkin jika kita kembali kepada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa. (ED-JAKSAT)