JAKARTASATU.COM– Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar forum dialog bertajuk “Layar Basua” sore kemarin, Kamis, di Plaza Insan Berprestasi, Jakarta. Acara yang berlangsung dalam suasana Idul Fitri 1446 Hijriah ini dihadiri oleh sejumlah insan perfilman, termasuk sineas, produser, dan pelaku industri, sebagai upaya memperkuat silaturahmi sekaligus membangun kolaborasi untuk kemajuan perfilman Indonesia.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam sambutannya menekankan pentingnya mendengar langsung aspirasi para pelaku industri agar kebijakan yang dirumuskan pemerintah dapat tepat sasaran.
“Melalui forum ini, kami ingin menyerap perspektif langsung dari para sineas dan pelaku industri, sehingga kebijakan yang kami buat benar-benar menjawab kebutuhan ekosistem,” ujarnya di akun X-nya.
Forum ini juga menjadi bagian dari komitmen Kementerian Kebudayaan dalam memperkuat ekosistem perfilman secara menyeluruh, mulai dari skema pembiayaan berkelanjutan, dukungan untuk partisipasi di festival-film internasional, hingga pengembangan ruang kreatif di daerah. “Semoga pertemuan hari ini bisa menjadi awal kolaborasi jangka panjang yang lebih strategis dan solutif,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Kebudayaan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama “menghidupkan layar Indonesia”, mengingat potensi besar yang dimiliki, termasuk pasar yang luas, talenta mumpuni, kekayaan naratif, serta dukungan institusi yang semakin kuat.
“Pertumbuhan film Indonesia tidak bisa diserahkan kepada satu pihak saja. Diperlukan keterlibatan aktif komunitas, investor, akademisi, dan seluruh pemangku kepentingan. Dialog hari ini adalah bagian dari proses itu,”tegasnya.
Ke depan, Kementerian Kebudayaan berencana menjadikan “Layar Basua” sebagai wadah rutin bagi diskusi dan sinergi antar-pemangku kepentingan, guna mewujudkan industri perfilman yang lebih maju, inklusif, dan berkelanjutan. (RIS)