JAKARTASATU.COM– Pegiat lingkungan Rocky Gerung mendesak pemerintah, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden, untuk mengambil langkah nyata dalam perlindungan hak hidup dan tentang kesadaran lingkungan.
Pertama, Mengatur Penggunaan Pestisida: Memastikan bahan kimia pertanian tidak mengancam keanekaragaman hayati. Kedua, Pendidikan Lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak makhluk hidup dan keseimbangan alam.
Ketiga, Kebijakan Berbasis Ekosistem: Melindungi habitat alami dari eksploitasi berlebihan.
“Lingkungan bukan sekadar urusan skincare atau gaya hidup, tetapi tentang memastikan setiap makhluk punya tempat yang aman untuk hidup,” ujar Rocky Gerung pada diskusi “Kebijakan Melawan Alam: Gersang Harus Damai”, Kamis (24/4/2025), di Jakarta.
Rocky mengingatkan tentang kisah Rachel Carson, seorang profesor di Ohio State University, di mana ketika itu kata dia kala terbangun dalam keheningan yang tidak biasa. Biasanya, suara kicau burung mengiringi paginya tetapi hari itu, sunyi senyap.
Kejadian itu kata Rocky menjadi awal mula perjalanannya mengungkap dampak pestisida terhadap ekosistem dan hak hidup makhluk lain—sebuah tonggak penting dalam gerakan lingkungan global.
Rachel Carson, yang dikenal sebagai ilmuwan sekaligus penulis, curiga ketika tidak ada burung yang berkicau di sekitar apartemennya. Bersama seorang profesor kimia, ia melakukan penelitian dan menemukan fakta mengejutkan: burung-burung itu mati setelah memakan buah apel yang terkontaminasi pestisida.
“Burung itu tertipu oleh penampilan buah yang seolah segar, padahal penuh racun. Mereka tidak diberi tahu bahwa apel itu berbahaya,” ujar Carson dalam catatannya dikutip Rocky.
‘Lahirnya “The Silent Spring” dan Perlawanan terhadap Pestisida’ adalah engalaman mendorong Carson menulis buku The Silent Spring (Musim Semi yang Sunyi), yang menggambarkan bagaimana pestisida seperti DDT merusak rantai makanan dan membunuh burung serta makhluk hidup lain. Buku ini tidak hanya memicu kesadaran publik tetapi juga menjadi fondasi gerakan lingkungan modern yang menekankan hak makhluk hidup untuk bebas dari racun.
“Ini bukan sekadar masalah ekologi, tetapi juga etika. Burung punya hak untuk hidup tanpa diracuni oleh keserakahan manusia,” tulis Carson.
Pelajaran untuk Indonesia bahwa Indonesia bukan hanya soal manusia. Kisah Carson mengingatkan kita bahwa kerusakan lingkungan sering dimulai dari ketidakpedulian terhadap makhluk lain.
Saat ini, Indonesia menghadapi tantangan serupa, seperti penggunaan pestisida berlebihan di perkebunan atau perusakan habitat satwa.
“Lingkungan adalah tempat kita belajar menghargai kehidupan—bukan hanya manusia, tetapi juga burung, serangga, dan seluruh ekosistem,” Rocky.
Kisah Rachel Carson mengajarkan bahwa perubahan besar sering dimulai dari kepekaan terhadap hal kecil—seperti memperhatikan hilangnya kicau burung. Hari ini, semangat itu harus terus hidup demi masa depan yang lebih harmonis antara manusia dan alam. (RIS)