Hizbullah Indonesia:
REZIM DRAKULA PASTI GAGAL (5): Ketika Para Jenderal Senior TNI Bicara, Wowok Bisa Tenggelam Di Tangan Rakyat… (3)
Sri-Bintang Pamungkas
Otak Cerdas, Keuangan, Bisnis dan Profesional Elon Musk rupanya masih tetap berjalan dengan baik, tidak terganggu oleh siapa pun yang menjadi Presiden AS. Manakala dirinya merasa dirugikan; bahkan tidak hanya dirinya saja, melainkan juga seluruh Rakyat Amerika Serikat yang menjadi mitra pasarnya, maka dia tidak lagi peduli dengan Jabatan yang diberikan Donald Trump. Dia mundur dari jabatannya sebagai pimpinan Badan Efisiensi Nasional. Itulah contoh manusia merdeka yang punya integritas dan kehormatan diri.
Elon Musk adalah contoh dari manusia biasa yang bekerja bukan sebagai Pengemis atau Penjilat Jabatan. Dia lebih menomorsatukan kehormatan dan independensinya sebagai manusia merdeka. Tentulah manusia seperti itu tidak bisa disamakan dengan Sri Mulyani dan mereka, siapa saja mereka yang duduk di dalam Kabinet Wowok, the Walking Deads. Mereka semua gila jabatan! Mereka mengabdi kepada Jabatan dan memakan Gaji Buta! Padahal mereka merusak Rakyat, Bangsa dan Negara… Merusak! Rusak! Rusak! Rusak!
Selama 20 tahun lebih Sri Mulyani ini gagal, baik membangun kesejahteraan rakyat maupun membikin Indonesia menjadi negara besar. Sebenarnya sama dengan pendahulunya, para Mafia Berkeley pada Era Soeharto, antara 1967 sampai 1998, sekitar 30 tahun… Konsep Pembangunan mereka Salah Besar… Dan si Sri mengulangi lagi untuk ke dua kalinya. Hasil karya pak Widjojo dan kawan-kawan terbukti tidak mampu mencegah Krisis Moneter 1997/98. Juga tidak mampu meningkatkan kesejahtaraan rakyat yang 120 juta masih miskin, atau lebih dari 50% jumlah penduduk, yaitu dg Garis Kemiskinan 3 USD per hari per orang.
Sekarang, baru saja Bank Dunia mengabarkan tingkat Kemiskinan Indonesia mencapai 170 juta orang, lebih dari 60 persen jumlah penduduk; yaitu pada garis kemiskinan 6 USD. Kemiskinan Rakyat Indonesia bisa dibandingkan dengan Malaysia yang hanya sekitar 2% atau Vietnam yang ada di bawah 20%.
Sejarah Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan “terhebat” memang Koplak… Dalam buku saya 2014, tercatat sebagai berikut: (1) Adanya Skandal Restitusi Pajak yang melibatkan Raja CPO, Wilmar Group yang dipimpin Martua Sirait, seorang Cina yang membeli nama Batak. Wilmar meminta pembayaran restitusi pajak PPN senilai 3.5 trilyun Rupiah, sementara tidak mungkin dalam waktu 3 tahun (2006 sampai 2009) bisa membeli bahan baku sawit sampai 35 trilyun dan punya dokumen ekspor. Perlu diingat, Skandal Suap 60 milyar yang melibatkan Ketua PN. Jaksel kemarin juga bermula dari Korupsi Wilmar. (2) Skandal Persetujuan atas Keberatan Pajak oleh PT. Halliburton Logging, yang juga merugikan Negara milyaran Rupiah; (3) Skandal Penghapusan Kewajiban Pajak PT. Ramayana Lestari, sehingga Paulus Tumewu menjadi bebas dari penahanan.
Selama era SBY tersebut banyak lagi yang bisa dicatat tentang si Sri ini, seperti Utang besar-besaran kepada Bank Dunia, sehingga mampu menyelamatkan IBRD dari kerugian lebih besar; utang mana tidak menyentuh kepentingan Rakyat Indonesia. Juga pembayaran Bunga 60 sampai 70 trilyun Rupiah setiap tahun kepada para Obligor Rekap Konglomerat Cina Hitam dalam kasus Debt-Equity Swap BLBI senilai 430 trilyun di Era Gus Dur dan Megawati. Belum lagi terhitung obyek pajak 30% yang hilang dari keuntungan para Obligor yang nilai asetnya ternyata hanya laku 20-25% dari Nilai Obligasi yang dibayarkan Negara. Belum lagi kasus pencurian APBN senilai 500 juta USD dalam skandal Bank Century… Dan masih banyak yang laIn lagi… Skandal OPEC, Skandal UU PMA-2…
Itu baru di jaman SBY… Di jaman Wiwik Joko Widodo, kerusakan keuangan yang diakibatkan oleh polah si Sri lebih besar lagi. Wiwik memang Iblis Perusak mirip Betara Kalla dalam Dunia Pewayangan. Si Sri memang sengaja dipilih oleh Wiwik untuk merusak Indonesia dengan berbagai Proyek dari Kereta Cepat Cina, segala Proyek Infrastruktur, Tol Laut, Poros Maritim, sampai IKN… PSN, Rempang, PIK&PIK… tidak ada yang memberi keuntungan Ekonomis bagi Rakyat, Bangsa dan Negara, melainkan bagi Cina dan RRC.
Bahkan sebagaimana saya sampaikan berkali-kali, Industri Manufaktur kita nyaris mati. Kontribusinya terhadap PDB terus menurun sejak 2004/05 lalu menghilang. Padahal kontribusi tersebut berbanding lurus dengan pendapatan perkapita. Karena itu, hasil pengamatan Bank Dunia bahwa Rakyat Indonesia semakin miskin sudah bisa diprediksi jauh hari sebelumnya…
Kemudian yang menjadi pertanyaan, kenapa manusia seperti si Sri ini masih dipertahankan oleh Wowok…?! Kalau Drakula Wiwik yang bermaksud merusak Indonesia memakai si Sri, memang sudah tepat. Keras kepala Wowok mempertahankan si Sri tidak lain, karena Wiwik dan Wowok itu sama dan sebangun… Maka sudah bisa diduga, Nawa Cita Wowok tidak akan tercapai selama masih ada si Sri di situ… Tentu yang dimaksud oleh para Purnawirawan Prajurit TNI untuk melakukan _Reshuffle_ terhadap Kabinet Mumi Hidup Wowok itu termasuk si Sri itu pula…
Kembali kepada 8 (delapan) Butir Tuntutan para Jenderal (plus para Kolonel, kata Wiranto) yang sampai hari ini muter-muter dibikin tidak tentu arah oleh Orang-orang Wowok. Itulah sebabnya saya pribadi “tidak suka” dengan Angka 8 (Aksa), karena tidak jelas Ujung dan Pangkalnya… Kalau menjadi 9 (sembilan; Nawa) butir, maka bisa ditambahkan satu lagi dalam Tuntutan itu: “Pemakzulan Wiwik” yang selalu membayangi Wowok sebagai kembarannya. Atau lebih tegas “Pidanakan Wiwik” yang telah bikin Rusaknya NKRI… Sebelum ada perintah Jinping atau Obama untuk menyelamatkan Double Agent-nya itu.
Memang menjadi pertanyaan mayoritas Rakyat Indonesia, bahkan Dunia, kenapa Wowok seperti takut kepada Wiwik… Tidak mau mencontoh Donald Trump, misalnya, yang tidak segan-segannya “menampar muka” Joe Biden dan Barack Obama. Orang bilang karena Wowok takut “Korupsinya Terbongkar”… Tentu tidak cuma “korupsi” itu saja yang akan terbongkar… pasti ada yang lain… Sebab, rahasia Penculikan dan Pembunuhan yg dituduhkan kepada Wowok pun sudah terbongkar, sekalipun belum seluruhnya. Kalau hanya “korupsi” di Skandal Food Estate dan Alutsista, ya mestinya dihadapi saja… karena semua orang juga sudah tahu… Bukankah Wowok sendiri yang mau mengejar para Koruptor sampai Antartika…?! Kalau jiwanya Patriotik, dia harus menyerahkan diri… Kalau Sontoloyo, ya begitulah…
Kalau memang menjadi Buntu, tidak satu pun Tuntutan para Prajurit Purnawirawan TNI itu yang ditanggapi, diterima dan dilaksanakan, maka hanya ada satu jalan hidup yang bisa ditempuh Republik Proklamasi 45 ini, yaitu Kembali kepada Pancasila dan UUD 1945 Asli serta Cita-cita Proklamasi 45… bukan Cita-cita Wowok-Wiwik atau PKI Gaya Baru… Maka Achmad Muzani, Sekjen Gerindra yang menjadi ketua MPR yang sekarang tidak perlu membela-bela FufuFafa Gibran, bocah Sontoloyo yang SMA pun tidak tamat itu: like Father, like Son…. Waktunya pun sudah sangat dekat… Begitu Mediasi di PN. Surakarta tidak berhasil, maka dalam episode berikutnya “semua bisa selesai!”
(Habis)
Jakarta, 29 April 2025
@SBP