Gde Siriana: Anulir Pencopotan Kunto, Prabowo Ingin Buktikan Serius Koalisi Dengan Megawati
JAKARTASATU.COM– Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi Perwira Tinggi (pati/ TNI bersamaan dengan jabatan strategis lainnya seperti Panglima Koarmada III dan Panglima Koopsud I. Kebijakan ini tertinggi dalam keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 yang mengatur pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Tidak berselang lama, Panglima TNI secara resmi menetapkan kembali jabatan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang sebelumnya direncanakan untuk mengisi jabatan sebagai Staf Khusus KSAD. Dengan penyesuaian tersebut, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo tetap menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I. Jum’at 2/5/2025.
Pembatalan mutasi Letjen Kunto Arief Wibowo, kembali mendapat sorotan publik dan pengamatan diantaranya datang dari Direktur Executif INFUS Gde Siriana.
“Menurut saya, di mata Megawati, mutasi Kunto ini, apakah telah melewati proses di Wanjakti atau hanya tekanan politik terhadap Panglima TNI, dapat dianggap sedikit atau banyak ada peran presiden,” kata Gde Siriana kepada Jakartasatu.com, Sabtu (3/5/2025).
“Nah, ini akan sangat mengganggu Prabowo Subianto dalam rangka koalisinya dengan Megawati. Karena situasi ini, saya melihat Prabowo ingin menunjukkan kepada Megawati bahwa komitmen untuk berkoalisi dengan Megawati dapat dibuktikan. Di sisi lain, menganulir mutasi Kunto ini menjadi poin untuk Megawati dalam konteks pertarungannya dengan Jokowi.” tambahnya.
Menurut Gde Siriana, meskipun Kunto belum tentu dipilih Prabowo Subianto untuk Pangkostrad atau bahkan Panglima, Prabowo intinya gak mau konsolidasi dia dengan Mega terganggu. Dan Prabowo dapat poin dari Mega dengan anulir mutasi Kunto.
“Justru kesan ada peran presiden dalam mutasi Kunto, ingin diciptakan Jokowi. Ganggu proses konsolidasi Prabowo dengan Megawati,” ungkap kandidat doktor ilmu politik ini.
Diketahui, Panglima TNI secara resmi menetapkan kembali jabatan Letjen TNI Kunto Arief Wibowo yang sebelumnya direncanakan untuk mengisi jabatan sebagai Staf Khusus KSAD. Dengan penyesuaian tersebut, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo tetap menjabat sebagai Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I.
Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa perubahan mutasi tersebut dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. Dalam proses rotasi jabatan, terdapat sejumlah posisi yang belum memungkinkan untuk ditinggalkan oleh perwira tinggi TNI yang terkait dalam rangkaian rotasi tersebut.
“Dari alur rangkaian yang mengikuti mutasi Letjen Kunto ternyata belum seluruhnya dapat bergeser saat ini. Dengan pertimbangan adanya tugas tugas yang masih harus diselesaikan oleh pejabat saat ini dan perkembangan situasi. Oleh karena itu, diputuskan untuk menunda atau meralat perubahan tersebut,” ujar Brigjen Kristomei dalam konferensi pers virtual, Jumat (2/5/2025).
Kapuspen TNI menegaskan bahwa seluruh proses mutasi jabatan di lingkungan TNI murni berdasarkan kebutuhan organisasi, Tour of duty/tour of area, dan telah melalui mekanisme sidang Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti). Setiap keputusan dilakukan secara profesional, obyektif, dan demi menjaga stabilitas serta efektivitas pelaksanaan tugas TNI.
Sebelumnya, Panglima TNI Agus Subiyanto melakukan rotasi dan mutasi Perwira Tinggi (pati/ TNI bersamaan dengan jabatan strategis lainnya seperti Panglima Koarmada III dan Panglima Koopsud I. Kebijakan ini tertinggi dalam keputusan Panglima TNI Nomor Kep/554/IV/2025 tanggal 29 April 2025 yang mengatur pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Dalam penggantian sejumlah perwira tinggi ini yang menduduki jabatan strategis salah satunya adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahan (Pangkogawilhan) I Letjen Kunto Arief Wibowo.
Letjen Kunto Arief menduduki jabatan Pangkogawilhan) I baru empat bulan terhitung sejak bulan Januari 2025 dan mendapatkan penggantian pada April 2025. Letjen Kunto Arief merupakan putra dari Jendral TNI (Purn) Try Sutrisno, dikabarkan kini Kunto menduduki posisi Staf Khusus KASAD.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan mutasi dan rotasi merupakan hal yang rutin dan wajar dalam sistem dan pembinaan karir di lingkungan TNI.
“Mutasi ini bagian dari sistem pembinaan personel sekaligus kebutuhan organisasi untuk menjawab tantangan tugas yang terus berkembang. Diharapkan para perwira tinggi yang mengemban jabatan baru dapat melaksanakan amanah dengan penuh dedikasi, loyalitas dan profesionalisme,” kata Kapuspen, Rabu 30/4/2025.
Kunto Arief merupakan putra dari wakil Presiden RI Periode 1993-1998 jendral TNI (Purn) Try Sutrisno. Mantan Panglima TNI ABRI periode 1998-1993. Jendral Purn TNI Try Sutrisno yang tergabung dalam 103 Forum Purnawirawan TNI, mendukung pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden anak sulung mantan Presiden RI ke 7 Joko Widodo.
103 Purnawirawan TNI yang tergabung dalam Forum Purnawirawan TNI, sebanyak 73 Laksamana, 65 Marsekal, 91 kolonel ikut petisi pencopotan Gibran Rakabuming Raka.
Beberapa nama Jendral Purnawirawan yang ikut menandatangani petisi pencopotan Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wakil Presiden diantaranya yakni mantan menteri Agama Fachrur Razi, KASAD periode 1999-2000 Jendral TNI Purn Tyasno Soedarto, KASAL periode 2005-2007 Laksamana TNI Purn Slamet Soebijanto, KASAU periode 1998-2002 Marsekal TNI Purn Hanafie Asnan. (Yoss)