
JAKARTASATU.COM– Politisi Demokrat, Benny K Harman menyebut bahwa kualitas pendidikan Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam upaya mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
Data terbaru dari Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-66 dari 81 negara dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains. Meski ada peningkatan dibandingkan tahun 2019 (peringkat ke-74 dari 79), capaian ini masih jauh di bawah rata-rata negara OECD.
Kondisi sarana dan prasarana pendidikan juga masih menjadi masalah krusial. Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek 2023, sekitar 45% ruang kelas SD, 38% ruang kelas SMP, dan 30% ruang kelas SMA masih dalam kondisi rusak, meski persentasenya menurun dibandingkan data 2019 (72% SD, 65% SMP, 55% SMA).
Namun, kerusakan infrastruktur tetap berdampak pada kenyamanan dan efektivitas pembelajaran.
Menyikapi hal ini, Presiden Prabowo Subianto telah menegaskan bahwa pendidikan akan menjadi prioritas utama dalam pemerintahannya.
Salah satu program unggulan yang diusung adalah “Merdeka Belajar 2.0”, yang fokus pada: Perbaikan infrastruktur sekolah melalui anggaran khusus untuk rehabilitasi ruang kelas; Peningkatan kualitas guru dengan pelatihan berkelanjutan dan insentif yang lebih baik; Penguatan kurikulum berbasis teknologi untuk menyiapkan siswa menghadapi era digital.
“Pendidikan adalah pintu gerbang menuju Indonesia Emas 2045. Jika kita ingin menjadi negara maju, maka kita harus memastikan bahwa setiap anak Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas,” ujar Benny K Harman di akun X-nya, Jumat, memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024.
Ia juga menegaskan bahwa perbaikan pendidikan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah, tetapi perlu kolaborasi dengan pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. “Kita semua harus terlibat, karena masa depan bangsa ini ditentukan oleh bagaimana kita mendidik generasi penerus hari ini,” tambahnya.
Meski masih banyak pekerjaan rumah, langkah-langkah perbaikan yang dilakukan pemerintah dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan memberikan harapan baru. Dengan komitmen kuat dan kerja sama semua pihak, target Indonesia masuk 30 besar PISA 2030 bukanlah hal yang mustahil.
“Yakin, kita bisa. Selamat Memperingati Hari Pendidikan Nasional!” pungkas Benny. (RIS)