JAKARTASATU.COM – Perilaku apa yang ingin disuguhkan negara ini terhadap warga negaranya? Pencitraan polisi polisi yang beredar beri minuman, hanya untuk rekaman yang mengesankan “baiknya polisi” bukan kemanusiaan.
Memang sudah hilang Pancasila sila 2 kemanusiaan di negeri ini. “Padahal Anda, polisi-polisi yang berjaga ini juga muncul dari kelas pekerja,” ujar Irwansyah dari SPK saat memberikan kuliah bersama rakyat di depan gerbang Pancasila DPR RI.
Ada usaha untuk menghentikan aksi demontrasi, itu terlihat benar adanya. SPK mendapati, saat tgl 30 April banyak polisi yang memasang pagar beton berkawat. Untuk apa?
Pasal 1 ayat 2, Kedaulatan ada di tangan rakyat, DPR Rumah Rakyat, yang punya menagih bayaran kok yang menyewa 5 tahun malah menghilang? Sewa aparat lagi. Sungguh memalukan.
Berdasarkan refleksi SPK yang digelar tanggal 1 May 2025, terungkap fakta adanya upaya menyenggol peserta aksi yang tertinggal atau menyusul proses aksi. Hal ini diungkapkan salah seorang pekerja kampus dari Surabaya.
Dia menyusul karena keretanya baru datang jam 7 dari Surabaya, dia melihat ada gerombolan polisi yang sengaja mau menarik mahasiswa yang ingin ikut KBR.
Salah seorang Pekerja Kampus dari kampus Jakarta juga melihat ada upaya untuk mendempet mahasiswa/anak di bawah umur yang terlihat di dekat aksi.
Pekerja kampus lainnya, melihat aparat mengintimidasi dan mencatat wartawan yang hadir ke aksi Mayday.
Buntut dari situasi ini adalah penangkapan pada 19 peserta aksi. Untuk itu SPK secara tegas menyatakan:
1. SPK membersamai kawan-kawan peserta aksi May day;
2. Bebaskan 19 orang peserta aksi yang ditahan;
3. Mendorong propam untuk memberi sanksi pada polisi-polisi yang menangkap jurnalis Y (wartawan progreSIP)
4. Mengecam upaya pembungkaman jurnalis untuk tidak hadir di Mayday. |WAW-JAKSAT
Damai Lubis: Bareskrim Overlap andai Menetapkan Status Tersangka kepada Roy Cs
JAKARTASATU.COM-- Pengamat Politik dan Mujahid 212 yang juga merupakan Koordinator Tim Pembela Ulama dan...
Setuju Dengan Rismon, Muslim Arbi: Kasus Ijazah Palsu Jokowi Dibawa ke Pengadilan HAM Internasional
JAKARTASATU.COM-- Direktur Gerakan Perubahan dan Wakil Ketua TPUA, Muslim Arbi menyatakan...
Signal Genting Ekonomi Q1/2025, Alarm Keras Bagi PemerintahOleh: Anthony Budiawan – Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, pertumbuhan...
CBA Meminta KPK dan BPK Audit Tunjangan Perumahan DPRD Kabupaten Bogor 2019–2024
JAKARTASATU.COM-- Center for Budget Analysis (CBA) menyoroti alokasi anggaran tunjangan perumahan DPRD Kabupaten...
Beathor Suryadi: UGM Menceburkan Diri dalam Politik Kotor Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
JAKARTASATU.COM-- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Beathor Suryadi kembali membuat pernyataan terkait...