Kajian Politik Merah Putih: Ada Oknum Jenderal Purnawirawan Jadi Alat Oligarki

JAKARTASATU.COM Koordinator Kajian Politik Merah Putih, Sutoyo Abadi, mengkritik keras seorang mantan jenderal yang menurutnya sudah menyimpang dari prinsip dasar tentara Republik Indonesia. Menurut Sutoyo, tentara hanya memiliki satu kewajiban utama, yaitu mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Pernyataan ini mengutip pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman yang disampaikan pada masa perjuangan kemerdekaan.

“Tentara hanya mempunyai kewajiban satu, ialah mempertahankan kedaulatan negara dan menjaga keselamatannya. Sudah cukup kalau tentara teguh memegang kewajiban ini. Tentara tidak boleh menjadi alat suatu golongan atau orang,” tegas Sutoyo, mengutip Jenderal Sudirman (Yogyakarta, 12 November 1945), Sabtu (10/5/2025).

Dalam pernyataannya, Sutoyo juga menyayangkan munculnya oknum mantan jenderal yang dianggap telah melanggar prinsip dasar tersebut. Ia menyoroti adanya mantan jenderal yang diduga telah terseret paham kapitalisme dan komunis, bahkan mengabdikan diri kepada kekuatan oligarki.

Sutoyo secara spesifik menyebut Luhut Binsar Pandjaitan (LBP) sebagai mantan jenderal yang telah menyimpang dari nilai-nilai TNI. Ia menilai bahwa LBP telah menjadi alat oligarki dan kekuatan asing, serta tidak memahami lagi kewajiban tentara meskipun sudah purnawirawan. Sutoyo bahkan menuding bahwa LBP telah meremehkan pesan Jenderal Sudirman tanpa merasa bersalah.

“Situasinya tambah genting karena ulah mantan Jenderal asal cuap-cuap. Cobalah Presiden Prabowo Subianto, ada waktu perhatikan, cermati dan pelajari apa yang sedang terjadi dengan munculnya seorang mantan Jenderal yang sudah gila dan tercuci otaknya oleh paham kapitalis,” ujar Sutoyo.

Sutoyo juga mengkritik keras pernyataan LBP yang dianggap menyerang para senior TNI yang sedang berjuang. Ia menyebut tindakan LBP sebagai bentuk pengkhianatan terhadap negara dan sangat berbahaya bagi kedaulatan Indonesia. Menurutnya, tindakan mantan jenderal tersebut telah melanggar prinsip-prinsip perjuangan TNI yang diwariskan oleh Jenderal Sudirman.

Di akhir pernyataannya, Sutoyo meminta Presiden Prabowo Subianto untuk segera menyikapi permasalahan ini dengan serius, mengingat dampak buruk yang dapat ditimbulkan bagi institusi TNI dan kedaulatan negara. (Yoss)