Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates di Indonesia Patut Dicurigai
JAKARTASATU.COM— Bill Gates sambangi Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara. Bill Gates memilih Indonesia menjadi salah satu tempat uji coba vaksin tuberkulosis atau TBC sebagai bentuk komitmennya mendukung upaya pemberantasan penyakit tersebut. Kunjungan Bill Gates bertemu Presiden Prabowo dilakukan pada Rabu 7/5/2025.
Analis Komunikasi Politik sekaligus founder dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia KedaiKOPI Hendri Satrio merespon kunjungan Bill Gates ke Istana Kepresidenan bertemu Prabowo Subianto. Respon tersebut diungggah di media Sosial X pada (9/5/2025).
“Kenapa ya Bill Gates mau ujicoba vaksin TBC di tanah kelahiran kita ini, kenapa dia gak ujicoba di tanah kelahirannya?,” kata Hendri Satrio.
Lantas unggahahan Hendsat mendapat tanggapan nitizen di antaranya Joni Irawan @joni_member, karena kalo peserta uji coba vaksinnya orang amerika pasti harus dibayar mahal dan bikin surat perjanjian yang rumit belum lagi aturan dari lembaga pengawas obat di Amerika sangat ketat izinnya dan mahal, jadi Bill Gates uji cobanya di negara yang SDMnya rendah yang ga banyak nuntut.
“Kalau di kita cuman perlu koordinasi ma rt rw dengan alasan “program pemerintah”, trus masyarakat di mobilisasi ke tempat vaksin, kasi cemilan seadanya… udah gitu aja.. rakyat kita emang “murah”.. pejabatnya jg “murahan”.. kacau..,” timpal Abonime Daragon.
Senada dengan komentar diatas, akun @MasFurqon15 pada 10/5/2025 mengunggah akan ada Vaksin Baru sambil menayangkan cuplikan video wawancara Dharmo Pongrekun terkait Covid.
“Uuups catet Bulan Desember ada Pandemi lagi??
Vaksin tbc ternyata endores Bajingan Billgates..,” kata Mas Furqon.
Mantan Wakil Kepala BSSN, Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN, Dharma Pongrekun dalam paparan di video yang diunggah Mas Forqon15 menjelaskan pengertian Covid juga agendanya.
“Covid (Sertivicate Of Vaccsine Identity Digital). Lalu 19 nya apa? = AI. 1-nya sama dengan A, 9 sama dengan I. Artinya sama dengan AI (Artificial Intelijence). Seperti Bussinesman, asal katanya busy , (Beingn Under Satan Yoke), Virus (Vibration of Us), Viral (Virus for All),” kata Dharma Pongrekun.
“Sebentar lagi nanti akan ada pandemi lagi Bulan Desember. Catat omongan saya,” imbuhnya.
Saat Ditanya terbukti tidak pernah divaksin, dijawab ngga ada, ngga usah takut nih sama virusnya
“Agenda-agenda yang kita kerjakan selama ini, saya sebagai yang berada di lingkup pemerintahan, ternyata sudah didesign, ini di-endors dan memberikan uangnya. Nih uangnya, nih agendanya, loe kerjain. Makanya kita berhutang terus,” beber Dharmo Pongreku.
Mereka sudah merencanakan Covid, untuk itu Dharma Pongrekun minta masyarakat banyak belajar baca apa yang akan terjadi di negara ini, dunia ini. World ckonomy Forum Healt Assembly, apa yang mau dikerjakan tentang negara ini.
“Pola pikir kita juga mengikuti mereka. Akan ada pandemi baru, meraka nanti menakut-nakuti dengan mongkey Fox , mulai masuk bandara, mulai periksa-periksa, mulai ada suspeknya,” jelas dia.
“Saya minta kepada wartawan jangan menulis data-data, cerita-cerita yang menakut-nakuti rakyat,” tambahnya.
Diketahui, Presiden Prabowo menerima kunjungan Bill Gates, kunjungan program terkait uji coba vaksin tuberkulosis atau TBC yang akan diujicoba di Indonesia. Rabu, 7/5/2025.
Preseden Prabowo menyampaikan Indonesia akan menjadi tempat uji coba vaksin TBC yang tengah dikembangkan oleh pendiri Microsoft sekaligus filantropis dunia Bill Gates.
“Terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC, untuk dunia, Indonesia akan jadi salah satu tempat yang akan diuji coba,” ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan TBC adalah penyakit yang memakan korban dalam jumlah besar. Setiap tahunnya diperkirakan 100 ribu orang terpapar penyakit ini.
Hal ini membuatnya bertekad untuk menekan angka korban akibat penyakit tersebut.
“Dan beliau [Bill Gates] menunjukkan komitmen beliau untuk terus bantu kita di bidang itu,” tutur Prabowo.
Merujuk laporan Kementerian Kesehatan, pada tahun 2023 kasus TBC di Indonesia mencapai lebih dari 800 ribu kasus.
Menurut Kemenkes lebih dari 724.000 kasus TBC baru ditemukan pada 2022, dan jumlahnya meningkat menjadi 809.000 kasus pada 2023. Jumlah ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan kasus sebelum pandemic yang rata-rata penemuannya di bawah 600.000 per tahun.
Sementara itu, Gates mengatakan bahwa dunia membutuhkan vaksin TBC. Menurutnya Indonesia juga sudah menjalani uji coba vaksin M72 tersebut.
“Uji coba untuk vaksin tuberkulosis telah dimulai, termasuk dengan hubungan yang kuat di Indonesia. Kami memiliki dua lokasi di mana kami menguji coba vaksin tersebut di sini, dan itu akan membantu kami mengetahui seberapa baik vaksin tersebut bekerja,” kata Gates.
Menurutnya vaksin M72 bakal bermanfaat di seluruh dunia. Selain di Indonesia, Gates Foundation juga melaksanakan uji coba vaksin tersebut di Afrika dan India.
Terpisah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung uji coba vaksin TBC Bill Gates.
Anggota Penanggulangan Penyakit Menular Pengurus Besar IDI, Erlina Burhan menyebut proses uji coba vaksin TBC itu telah dilakukan di Indonesia bersama 6 negara lainnya sejak tahun 2024.
Menurut Erlina, apabila vaksin baru itu terbukti ampuh akan dapat menekan kasus TBC di Indonesia.
“Sudah tidak rencana lagi. Sudah berlangsung penelitiannya sejak tahun lalu. Indonesia sudah ikut bersama 6 negara lainnya,” ujarnya Rabu (7/5/2025).
Di tempat terpisah, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin belum lama ini memastikan vaksinasi TBC baru bila terbukti efektif, akan diikutsertakan dalam tambahan daftar vaksinasi program. Mengingat Indonesia mencatat beban kasus TBC terbanyak kedua di dunia, setelah India.
Menkes menyebut, hasil efikasi atau efektivitas vaksin dipantau dalam setidaknya empat tahun ke depan. Hal ini untuk melihat seberapa banyak orang yang benar-benar mendapatkan ‘kekebalan’ atau perlindungan dari imunisasi TBC, meski kemungkinan besar tidak mencapai 100 persen.
“Nanti rencana kita, karena ini kan burdennya paling tinggi, meninggal paling banyak dibandingkan malaria, DBD, semua penyakitan ular, ini yang penyakit pembunuh paling banyak, itu nanti kita akan masukkan program, cuma itu nanti begitu sudah jadi insya Allah 2028 nih, masih zamannya saya, akan selesai di 2029,” beber Menkes Budi di kawasan Jakarta Timur, baru-baru ini.
“Teman mesti jelas bahwa vaksin itu ada clinical trial 1, 2, sama 3, clinical trial 1 adalah di mana ditentukan vaksin ini aman atau tidak. Jadi sudah pasti aman. Jadi sekarang di clinical trial 3 itu ngecek efektivitasnya dari 100 yang diobati yang sembuh atau yang tidak tertular berapa? Apa 60 persen apa 70 atau 80 persen,” tuturnya. (Yoss)