KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI BUAH PENGORBANAN ELIT MASYARAKAT

Oleh : Girarda
Pemerhati sosial

Pada masa penjajahan rakyat banyak miskin tak berdaya, sementara pemerintahan Belanda kaya raya hingga bisa membangun negerinya yang banyak berada di bawah permukaan air laut. Penjajahan yang berakibat kesenjangan kesejahteraan luar biasa bertahan lama karena salah satunya pembiaran kebodohan di kalangan rakyat. Seandainya waktu itu rakyat Indonesia disamakan perlakuannya persis seperti warga negara Belanda tentu ceritanya akan lain.

Awal abad 20 Belanda, sebagai imbas politik dalam negeri, menjalankan politik etis. Mulai memberi kesempatan terbatas kepada rakyat untuk bersekolah. Sekolah Rakyat untuk umum dan sekolah bagi bangsawan yang bisa ikut di sekolah untuk anak-anak Belanda. Para anak bangsawan ini yang wawasannya menjadi luas karena tahu perkembangan situasi dan pemikiran di luar negeri. Mereka mulai paham tentang arti dan akibat penjajahan. Mereka mulai cari cara bagaimana memperjuangkan nasib rakyat agar terbebas dari penjajahan. Tentu upaya mereka penuh resiko di masa semua dikontrol ketat oleh pemerintah. Mereka mengambil resiko itu dengan menanggalkan privilege sebagai golongan bangsawan dan golongan terdidik. Penjara dan diasingkan sebagai buahnya. Tentu kita menaruh hormat dan penghargaan setingginya kepada mereka. Atas perjuangannya kita bisa menikmati masa kemerdekaan.

Bila saat ini ada kesenjangan kesejahteraan luar biasa antara rakyat dengan elit termasuk yang berkuasa tentu dipertanyakan apakah arti kemerdekaan. Bukankah hal seperti itu kondisi waktu jaman penjajahan. Bila saat ini elit yang mempunyai privilege memperkaya diri sendiri, keluarga dan golongannya dengan cara melanggar hukum tentu jauh minus nilainya bila dibanding dengan bapak bangsa awal abad 20 yang mengesampingkan privilege yang ada padanya.

Dalam rangka memperingati hari kebangkitan nasional ini, saatnya para elite, penguasa, dan golongan yang mempunyai privilege untuk turun panggung, menyingsingkan lengan baju, mengangkat kesejahteraan rakyat. Gunakanlah kelebihan kalian, contohlah para pendahulu kita.
Hentikan praktek kotor mengeruk kekayaan alam dan manusia Indonesia.