Budi Arie dari Dugaan Beking Judol hingga Pegang 80.000 Koperasi Merah Putih, Dandhy Laksono: Operator Politik!
JAKARTASATU.COM— Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menjadi sorotan publik terkait kasus judi online dengan terdakwa Zulkarnaen Apriliantony yang merupakan teman Budi Arie, pegawai Kemenkominfo Adhi Kismanto, Direktur Utama PT Djelas Tandatangan Bersama Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan Alias Agus yang mengaku utusan direktur Kemenkominfo. Pasalnya ia diduga mendapat 50 persen komisi untuk mengamankan yang skanbdiblockir Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Jurnalis Indonesia Dandhy Dwi Laksono yang merupakan seorang jurnalis terkenal dengan jurnalisme investigasinya, turut menyoroti Menteri Koperasi yang diduga mendapat 50 persen untuk lindungi judi online.
“Operator politik ini sekarang pegang proyek 80.000 Koperasi Merah Putih di desa-desa dengan duit pinjaman bank negara, Rp 3 miliar per koperasi,” tulis Dandy Laksono.
Lantas nitizen mengikentari unggahan Dandy Laksono
“Dan koperasi desa merah putih berjalan ‘senyap’ tanpa banyak huru-hara dibanding danantara dan kebijakan kontroversi lain,” sahut @gongxifdl
“Malah disuruh hadiri pelantikan,” tulis @Candjo9 , ia pun mengunggah screenshot berita Jawa Pos “Diutus Prabowo, Menkop Budi Arie Setiadi Hadiri Pelantikan Paus Leo XIV di Vatikan”.
“Bayangkanlah kalau koperasi merah putih ini akan jadi markas gelap judol.
Lebih baik KUD ditambah modalnya dan dikembangkan usahanya. Kan bisa saja diberi nama Koperasi Unit Desa Merah Putih pada saat rapat anggota,” sahut @mpujayaprema
“dan operator politik ini adalah the real tanganan kanan jokowow yang sebenarnya. selama budi masih di kabinet percayalah jokowow masih tetap akan banyak berulah. sebab ladang uangnya jokowow ya di budi ini,” @DhasamukaLokaL turut berkomentar.
Tabungan Potemsial suara Pemilih dibiayai Anggaran Negara, jika pelaksanaannya dilakukan secara baik oleh Orang hebat seperti Pak Budi Arie, sangat membanggakan, bisa2 hutang negara akan hilang dan Indonesia menjadi Negara Besar. Menurut kesaksian di Jaksa. pak Budi bukan penjudi,” @perangutan23 membela menteri Budi Arie.
“Pak Budi Arie tak perlu ikut main judi online untuk kaya banget. Anak buahnya udah pinter,” imbuhnya.
Diketahui, Budi Arie Setiadi disebut mendapatkan 50 persen komisi untuk mengamankan situs judi online yang akan diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang kini berubah nomenklatur menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.Saat itu, Budi Arie masih menjabat Menteri Kominfo pada 2023-2024.
Hal ini terungkap dalam dakwaan kasus melindungi situs judol dari pemblokiran yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025).
Terdakwa kasus ini yakni Zulkarnaen Apriliantony yang merupakan teman Budi Arie, pegawai Kemenkominfo Adhi Kismanto, Direktur Utama PT Djelas Tandatangan Bersama Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan Alias Agus yang mengaku utusan direktur Kemenkominfo.
Awalnya, Adhi dan Muhrijan membahas berapa porsi dari komisi yang didapatkan Zulkarnaen untuk melindungi situs judol agar tak diblokir.
“Terdakwa Muhrijan menawarkan bagian sebesar Rp 3 juta per website judi online,” bunyi dakwaan yang dibacakan jaksa, dikutip pada Minggu (18/5/2025).
Awalnya, Zulkarnaen berkeberatan karena menganggap komisinya hanya sedikit. Namun, akhirnya ia setuju dengan tawaran itu.
Kemudian, Muhrijan menghubungi saksi bernama Denden Imadudin Soleh untuk menjaga situs tersebut agar tidak diblokir.
Pembahasan soal penjagaan situs judol itu berlanjut dalam pertemuan Zulkarnaen, Adhi, dan Muhrijan di sebuah kafe bilangan Senopati, Jakarta Selatan.
Di sana, disepakati tarif untuk mengamankan website judol sebesar Rp 8 juta per situs sekaligus membahas porsi pembagian komisi.
Disebutkan bahwa Budi Arie mendapat jatah 50 persen komisi.
“(Komisi) Terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, Terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony sebesar 30 persen, dan untuk saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga,” kata Jaksa.
Awalnya, terdakwa menerima 120 website judol yang telah disetor oleh saksi bernama Ferry alias William alias Acai.
Kemudian, Adhi menyortir daftar tersebut dan menghapus nama-nama situs yang akan dilindungi agar tidak diblokir.
Ia pun mengirim daftar website judi yang telah melalui proses pemilahan tersebut kepada Tim TKPPSE untuk dilakukan blokir. (Yoss)