Aendra MEDITA /copyright JAKSAT
Politik Komunikasi bisa juga disampaikan bahwa Pemimpin Itu Harus Bisa “Mendengar”, Bukan Sekadar “bicara” Pemimpin zaman sekarang sering dianggap harus piawai berbicara. Padahal, mendengar adalah kemampuan yang jauh lebih langka dan berharga.
Bayangkan pemimpin seperti seorang maestro orkestra. Kalau hanya sibuk memimpin dengan suara keras, tanpa mendengar instrumen lain, maka orkestra itu akan kacau. Begitu juga negara. Jika pemimpin tidak mendengar rakyatnya, bagaimana mungkin bisa menyusun harmoni kebijakan?
Tapi pemimpin juga jangan sampai asyik dengan dunia maya, kamu lupa realita di lapangan. Pemimpin yang baik harus bisa hadir secara nyata, bukan hanya lewat layar, karena Pemimpin Harus Membumi, Bukan Sekadar Mendunia di dunia hiruk-pikuk tampil. Tabik
*) analis di Pusat Kajian Komunikai Politik Indonesia (PKKPI)

21 Mei 2025 

.