Ijazah “Asli” yang Samar Hingga Memicu Teka-teki

SAMAR di antara tersembunyi hingga tak serta-merta dapat dipercaya. Sudah diduga, hasil dari Bareskrim Polri akan seperti itu.

Diharapkan bisa mengakhiri sengkarut dugaan ijazah palsu. Justru masih menuai rasa mengundang penasaran publik. Menangkap geliat opini lanjutan, tak harus sekaliber para pakar bidang itu. Kalangan awam tak henti bergumam.

Mengapa ijazah hasil uji forensik itu tidak ditunjukkan saja. Seperti pendapat kalangan akar rumput sekali pun. Agar tuntas dan clear. Gitu aja, koq repot.

Disimpulkan sebagai asli, tapi tidak segera diperlihatkan — sama saja dengan mengurai teka-teki berkelanjutan. “Bila klaim ijazah itu asli, tinggal ditunjukkan dan diperlihatkan,” begitu suara publik.

Samar “kesimpulan” diawali samar dalam penulisan nama di lembar ijazah. Pihak kepolisian terkesan ingin menyampaikan pesan : “taat dan patuh kepada pimpinan.” Artinya “hasil akhir” berupa pernyataan : Ijazah Jokowi asli — berpotensi belum mengakhiri teka-teki.

Hasil puslabfor, diduga bukan uji puslabfor yang seharusnya dan diprasyaratkan untuk itu. Setidaknya melibatkan para pihak yang berkepentingan dan dilakukan secara independen. Demi menjamin satu kata hasil: Asli dan Sah. Dipastikan, demi menjamin akuntabilitas dan transparansi. Sejalan slogan Presisi Polri.

Bareskrim Polri menyatakan, ijazah sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) milik mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah asli.

Diungkapkan, hasil diperoleh usai penyelidik bersama Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim memeriksa ijazah tersebut secara saintifik. Kata “bersama”, mestinya dapat dimaknai bersama dalam lebih luas. Bukan berhenti dalam satu korps. Lebih luas dan sifat independen. Bukan malah potensi preseden minor yang berpotensi distorsi marwah dan wibawa polri.***

– imam wahyudi (iW)
jurnalis senior